Berita
Tak Sekadar Alat, Ini Makna Teknologi dalam Kehidupan
Penulis
Bandung (BMBPSDM)---Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama, Ahmad Zainul Hamdi, menegaskan bahwa teknologi bukan sekadar alat atau produk modern, melainkan fenomena budaya yang mencerminkan cara berpikir dan hidup manusia.
“Filsafat membantu kita bertanya lebih dalam mengapa teknologi hadir dan bagaimana ia membentuk kehidupan kita. Dengan pemahaman itu, kita tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pengarah perkembangan teknologi,” ungkapnya dalam Seminar Filsafat Teknologi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu (22/10/2025).
Menurut Ahmad Inung—sapaan akrabnya—teknologi merupakan perangkat dari ilmu pengetahuan yang telah diimplementasikan. Basis ilmu pengetahuan yang berlandaskan hukum kausalitas melahirkan berbagai cabang ilmu, termasuk teknologi. Namun, menurutnya, tidak ada standar ilmu yang melampaui standar relatif.
“Contohnya, ketika ilmu pengetahuan menetapkan bahwa besi memuai saat panas sehingga rel kereta dibuat berjarak, hal itu menunjukkan keteraturan hukum alam,” ucapnya.
Namun, kata Ahmad Inung, tetap ada batas pengetahuan manusia yang tidak mampu menjawab mengapa alam berperilaku seperti itu. Oleh karena itu, perlu ada tauhid di atas ilmu.
“Teknologi merupakan DNA dari setiap perubahan peradaban. Dari mesin uap, listrik, komputer, internet, hingga artificial intelligence, selalu ada inovasi yang membawa dampak positif dan negatif. Hal ini menjadikan manusia yang akan bertahan adalah manusia yang mampu beradaptasi dengan perubahan,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rosihon Anwar, mengapresiasi terselenggaranya seminar yang menggabungkan dua bidang besar: filsafat dan teknologi.
“Saya, atas nama pimpinan, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Materi yang diangkat sangat unik karena membahas teknologi dari sudut pandang filsafat, yang biasanya mengkaji hal-hal yang ‘melangit’. Sudah tepat mengundang Prof. Inung, seorang ahli filsafat,” tegasnya.
Menurutnya, penggabungan antara ilmu teknologi dan filsafat merupakan langkah penting untuk membentuk insan akademik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak secara moral.
“Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Namun tanpa kebijaksanaan, kemajuan itu bisa kehilangan arah. Melalui pendekatan filsafat, kita diajak memahami makna di balik teknologi agar penggunaannya tetap berpihak pada kemanusiaan dan nilai-nilai etika,” jelasnya.
Sumber: UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Editor: Barjah
Fotografer: UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Terkini
Mengamalkan Iman, Melestarikan Lingkungan Menjaga Hubungan Harmonis Tuhan- Alam - Manusia (Tian 天 -Di 地 - Ren 人)
27 Oct 2025
Opini
BLA Semarang Terima SK Pembentukan UPZ dari BAZNAS Kota Semarang
27 Oct 2025
Berita
Wajib Tahu! Inilah Pentingnya Penguatan Moderasi Beragama di Kalangan Pemuda
27 Oct 2025
Berita
Pelatihan Moderasi Beragama di Jawa Barat: Wujudkan Pemuda Toleran dan Siap Berdaya Saing!
27 Oct 2025
Berita
Serius Kembangkan Pesantren Ramah Anak, Menag: Kita Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
26 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya
BLA Semarang Terima SK Pembentukan UPZ dari BAZNAS Kota Semarang
27 Oct 2025
oleh M. Fathurrozi
Wajib Tahu! Inilah Pentingnya Penguatan Moderasi Beragama di Kalangan Pemuda
27 Oct 2025
oleh Rizki Dewi Ayu
Pelatihan Moderasi Beragama di Jawa Barat: Wujudkan Pemuda Toleran dan Siap Berdaya Saing!
27 Oct 2025
oleh Rizki Dewi Ayu
Serius Kembangkan Pesantren Ramah Anak, Menag: Kita Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
26 Oct 2025
oleh Humas Kemenag
Bertolak ke Vatikan, Menag Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian
26 Oct 2025
oleh Humas Kemenag