Berita
BLA Semarang dan UIN Suka Teguhkan Komitmen Harmoni Umat dan Alam
Penulis

Yogyakarta (BMBPSDM)---Balai Litbang Agama (BLA) Semarang bekerja sama dengan Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta melaksanakan seminar bertajuk Moderasi Beragama dan Ekoteologi: Manusia, Lingkungan, dan Warisan Gus Dur.
Rektor UIN Suka, Noorhaidi Hasan, dalam sambutannya menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membangun relasi antarumat beragama dan antarmanusia. Selain itu, ia juga meneguhkan untuk merawat keharmonisan dengan alam semesta.
“Komitmen ini merupakan bagian dari konsep keberlanjutan spiritual dan ekoteologi yang kami kembangkan,” ujarnya di Yogyakarta, Jumat (13/6/2025).
Kepada ratusan peserta seminar, Noorhaidi menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan tinggi dalam mengawal keberagaman dan menjaga keharmonisan di tengah meningkatnya ketegangan global yang berpotensi memicu konflik.
Menurutnya, Indonesia dengan keragaman yang luar biasa patut dijadikan model dalam membangun dan menjaga kerukunan. “Kita bisa belajar dari warisan moral dan spiritual Gus Dur, yang dengan keberaniannya melampaui sekat-sekat agama mampu menjadi teladan dalam memperjuangkan perdamaian dan keharmonisan,” tegasnya.
Noorhaidi juga menggarisbawahi bahwa UIN Suka memiliki sejarah panjang dalam mendukung nilai-nilai kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, sejak tahun 1970-an, UIN Suka yang kala itu dipercaya oleh Presiden Soeharto, telah dikenal sebagai institusi pendidikan agama yang aktif mempromosikan harmoni lintas agama.
“Salah satu tokoh penting kampus ini bahkan turut mengembangkan konsep Trilogi Beragama yang sempat menjadi rujukan kebijakan kerukunan umat pada masa Orde Baru,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, kampus tersebut semakin membuka diri terhadap keberagaman. Noorhaidi menyampaikan bahwa saat ini UIN Suka menerima mahasiswa dari berbagai latar belakang agama, termasuk Katolik, Protestan, Hindu, dan Buddha.
“Kami telah lama membuka diri terhadap keberagaman. Kini, kami meresmikannya secara formal melalui jalur penerimaan mandiri lintas agama,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Noorhaidi juga mengapresiasi BLA Semarang atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin dalam penyelenggaraan seminar ini. Ia menekankan pentingnya peran kampus sebagai ruang strategis untuk menggagas arah pembangunan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan, keberlanjutan, dan keharmonisan, baik antarumat maupun dengan alam semesta.
“Kampus tidak hanya menjadi pusat keilmuan, tapi juga ruang spiritual untuk merajut keberagaman yang berkelanjutan, sesuai dengan spirit ekoteologi dan warisan pemikiran Gus Dur,”
Editor: Barjah dan Abas
Fotografer: M. Fathurrozi
Terkini

Tak Hanya Ngaji, Kini Santri Juga Jago Konten dan AI: Ini Programnya!
21 Oct 2025
Berita

Langkah Kemenag Wujudkan Asta Cita: dari Jaga Kerukunan untuk Pembangunan hingga Sejahterakan Guru
21 Oct 2025
Berita

Ketika Pesantren Disalahpahami: Tafsir Tunggal di Era Digital
21 Oct 2025
Opini

Hari Santri: Meneguhkan Resolusi Peradaban melalui Moderasi Beragama
20 Oct 2025
Opini

Implementasi Jadi Kunci Agar Kebijakan Memberi Manfaat Nyata
20 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya

Tak Hanya Ngaji, Kini Santri Juga Jago Konten dan AI: Ini Programnya!
21 Oct 2025
oleh Halimah Dwi Putri

Langkah Kemenag Wujudkan Asta Cita: dari Jaga Kerukunan untuk Pembangunan hingga Sejahterakan Guru
21 Oct 2025

Implementasi Jadi Kunci Agar Kebijakan Memberi Manfaat Nyata
20 Oct 2025
oleh Bayu Muhardianto

Dari Kampus untuk Indonesia: Gerakan Moral Mahasiswa Jadi Pelopor Moderasi Beragama
19 Oct 2025
oleh Neneng MK dan Rahmi Siregar

Menag: Asia Tenggara Siap Jadi Pusat Peradaban Islam Baru
19 Oct 2025
oleh Humas Kemenag