Berita
Masuk Tahap Uji Validitas, BMBPSDM Bersiap Lakukan Indeks Literasi Kitab Suci Semua Agama
Penulis

Jakarta (BMBPSDM)---Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama melaksanakan Uji Validitas Instrumen (Expert Judgement) Indeks Literasi Kitab Suci tahun 2025. Uji ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam meningkatkan kualitas data literasi kitab suci di Indonesia.
Kepala BMBPSDM, Muhammad Ali Ramdhani, menekankan agar instrumen indeksasi kitab suci benar-benar diuji keterbacaannya. “Kita harus berhati-hati agar tidak ada bias, seperti survei-survei yang terkadang menghasilkan kesimpulan berlebihan.” Ujarnya di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Kaban Dhani -sapaan akrabnya- juga berharap dalam laporan nanti dicantumkan nilai mean square, plus-minus, hingga informasi varian. Dengan begitu, kita bisa memahami hasil secara lebih objektif.
Dalam survei, kata Kaban Dhani, keterbacaan instrumen sangat penting. Kadang, peneliti harus turun langsung menjadi partisipan untuk memastikan pertanyaan bisa dipahami dengan benar. Kalau tidak, varian hasil bisa tinggi dan membingungkan.
“Itulah mengapa, dalam penelitian, dikenal pula konsep reliabilitas, salah satunya diukur dengan Cronbach’s Alpha,” terangnya.
Kaban Dhani juga menegaskan bahwa kitab suci memiliki fungsi yang jauh lebih luas. “Kitab suci hadir bukan hanya sebagai pedoman dalam melaksanakan ibadah dan interaksi kita dengan Tuhan, tetapi juga mengatur bagaimana kita menjalani hidup secara baik dan benar dalam konteks hubungan sesama manusia, dengan lingkungan, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Dalam laporannya, Kepala Bagian Umum, Perpustakaan, dan BMN Sekretariat BMBPSDM, Rizky Riyadu Taufiq, menyebut bahwa instrumen pengukuran telah lengkap mencakup enam agama. Dengan demikian, pola survei nasional akan dilakukan terhadap enam agama, di mana masing-masing agama memiliki instrumen tersendiri.
“Hal ini menjadi terobosan penting bagi kita, karena untuk pertama kalinya pada tahun ini, Indeks Literasi Kitab Suci dilakukan secara nasional,” katanya.
Sebelumnya, pengukuran hanya terbatas pada Indeks Literasi Al-Qur’an. Namun pada 2025 ini, Sekretariat BMBPSDM menginisiasi dua langkah penting sekaligus, yakni Indeks Literasi Kitab Suci lintas agama dan Indeks Moderasi Beragama.
“Keduanya menjadi terobosan besar karena baru pertama kali dilakukan oleh BMBPSDM Kementerian Agama secara nasional,” ungkapnya.
Baca juga: Tak Hanya Islam, Survei Kemenag 2025 Targetkan Literasi Kitab Suci untuk Semua Umat Beragama
Editor: Rizki Dewi Ayu
Fotografer: Cut Soraya Dewi
Terkini

Tak Hanya Ngaji, Kini Santri Juga Jago Konten dan AI: Ini Programnya!
21 Oct 2025
Berita

Langkah Kemenag Wujudkan Asta Cita: dari Jaga Kerukunan untuk Pembangunan hingga Sejahterakan Guru
21 Oct 2025
Berita

Ketika Pesantren Disalahpahami: Tafsir Tunggal di Era Digital
21 Oct 2025
Opini

Hari Santri: Meneguhkan Resolusi Peradaban melalui Moderasi Beragama
20 Oct 2025
Opini

Implementasi Jadi Kunci Agar Kebijakan Memberi Manfaat Nyata
20 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya

Tak Hanya Ngaji, Kini Santri Juga Jago Konten dan AI: Ini Programnya!
21 Oct 2025
oleh Halimah Dwi Putri

Langkah Kemenag Wujudkan Asta Cita: dari Jaga Kerukunan untuk Pembangunan hingga Sejahterakan Guru
21 Oct 2025

Implementasi Jadi Kunci Agar Kebijakan Memberi Manfaat Nyata
20 Oct 2025
oleh Bayu Muhardianto

Dari Kampus untuk Indonesia: Gerakan Moral Mahasiswa Jadi Pelopor Moderasi Beragama
19 Oct 2025
oleh Neneng MK dan Rahmi Siregar

Menag: Asia Tenggara Siap Jadi Pusat Peradaban Islam Baru
19 Oct 2025
oleh Humas Kemenag