Berita
Mengapa Pendidikan Harus Jadi Mercusuar Peradaban? Berikut Penjelasannya
Penulis

Toraja (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani, hadir sebagai pembicara pada peringatan Dies Natalis dan Wisuda Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja.
Dalam orasi ilmiahnya, Kaban Dhani --sapaan akrabnya-- menegaskan bahwa Dies Natalis bukan sekadar deretan angka, melainkan refleksi sejauh mana sebuah institusi pendidikan mampu menorehkan jejak dalam membangun peradaban bangsa.
“Institusi pendidikan bukan hanya menara gading yang indah, melainkan harus menjadi mercusuar. Ia harus mampu memberi arah, menerangi dunia di saat kegelapan, dan menuntun mereka yang mencari peradaban,” tegasnya di Aula Bukit Kasih IAKN Toraja, Jumat (3/10/2025).
Menurut Kaban Dhani, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memanusiakan manusia. Hal ini, katanya, selaras dengan pemikiran filsuf Prancis René Descartes, Cogito Ergo Sum (Aku berpikir maka aku ada), yang menekankan bahwa eksistensi manusia terletak pada daya pikir, bukan pada rupa fisik. Dalam khazanah Arab klasik pun ditemukan definisi serupa, al-insanu hayawanun natiq (manusia adalah makhluk berakal).
Lebih lanjut, Kaban Dhani mengutip pandangan Stephen Covey yang menyebut ada tiga konstruksi pembentuk kebiasaan, yakni pengetahuan, keterampilan, dan upaya. “Proses pendidikan harus dijalankan secara sistemik dan terencana untuk membangun tiga hal fundamental yaitu knowledge, skill, dan attitude,” jelasnya.
Kepada para wisudawan, Kaban Dhani berpesan agar tidak cepat puas dengan capaian akademik. “Hari ini Anda dilantik sebagai sarjana, magister, dan doktor. Anda adalah orang luar biasa, tetapi jangan berhenti belajar. Sebab berhentinya belajar bagi insan beriman adalah kematian hakiki atas kehidupannya,” pesannya.
Di hadapan ratusan wisudawan, Kaban Dhani juga menekankan pentingnya empat kecerdasan yang harus dibangun, yaitu kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Menurutnya, kecerdasan emosional membantu seseorang menata hati dan membangun kebijaksanaan, sedangkan kecerdasan sosial menekankan pentingnya kerja sama.
“Di dunia ini tidak ada superman, yang ada adalah super team,” ujarnya.
Baca juga: BMBPSDM Kemenag Tegaskan Komitmen Membumikan Moderasi Beragama
Sementara itu, kecerdasan spiritual kata Kaban Dhani, mampu membuat manusia sadar bahwa setiap detak jantung dan tarikan napas adalah kehendak Sang Pencipta untuk diwujudkan dalam kebaikan.
Sebelumnya, Rektor IAKN Toraja, Dr. Agustinus, M.Th., menegaskan komitmen kampus dalam meningkatkan kualitas pendidikan. “Di aspek kuantitas mungkin ada tantangan, tetapi kami konsisten fokus pada kualitas,” katanya.
“Kami juga sedang membangun asrama yang akan menjadi seminari, sehingga mahasiswa benar-benar dipersiapkan menjadi pelayan Tuhan yang melayani gereja dan masyarakat dengan pengetahuan teologi dan karakter yang kuat,” tambahnya.
Agustinus menyampaikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan yang telah bekerja sama mendukung kemajuan IAKN Toraja. Ia mengungkapkan, pada tahun depan pihaknya akan membuka dua program studi baru. Selain itu, program pascasarjana IAKN Toraja telah meraih akreditasi “Baik Sekali”.
“Ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan IAKN Toraja menuju universitas,” katanya.
Agustinus mengungkapkan bahwa mahasiswa IAKN Toraja berasal dari berbagai daerah, tidak hanya Sulawesi, tetapi juga dari Kalimantan, Papua dan daerah lainnya. Ia berharap para lulusan dapat menjadi duta yang baik bagi almamater.
“Setelah menjadi alumni, promosikanlah IAKN Toraja dengan sebaik-baiknya. Walaupun sudah lulus, mentalitas kita tetap haruslah mentalitas pelayan Kristus, yaitu saling mengasihi satu sama lain,” pungkasnya.
Baca juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan di Perbatasan, Kemenag Perkuat Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Editor: Barjah
Fotografer: -
Terkini

Tak Hanya Ngaji, Kini Santri Juga Jago Konten dan AI: Ini Programnya!
21 Oct 2025
Berita

Langkah Kemenag Wujudkan Asta Cita: dari Jaga Kerukunan untuk Pembangunan hingga Sejahterakan Guru
21 Oct 2025
Berita

Ketika Pesantren Disalahpahami: Tafsir Tunggal di Era Digital
21 Oct 2025
Opini

Hari Santri: Meneguhkan Resolusi Peradaban melalui Moderasi Beragama
20 Oct 2025
Opini

Implementasi Jadi Kunci Agar Kebijakan Memberi Manfaat Nyata
20 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya

Tak Hanya Ngaji, Kini Santri Juga Jago Konten dan AI: Ini Programnya!
21 Oct 2025
oleh Halimah Dwi Putri

Langkah Kemenag Wujudkan Asta Cita: dari Jaga Kerukunan untuk Pembangunan hingga Sejahterakan Guru
21 Oct 2025

Implementasi Jadi Kunci Agar Kebijakan Memberi Manfaat Nyata
20 Oct 2025
oleh Bayu Muhardianto

Dari Kampus untuk Indonesia: Gerakan Moral Mahasiswa Jadi Pelopor Moderasi Beragama
19 Oct 2025
oleh Neneng MK dan Rahmi Siregar

Menag: Asia Tenggara Siap Jadi Pusat Peradaban Islam Baru
19 Oct 2025
oleh Humas Kemenag