Memuat...

BMBPSDM Kementerian Agama RI

Memuat halaman...

Layanan Disabilitas

Ukuran Teks

Kontras

Pembaca Teks

Berita

PBAL2K Siap Jadi Pusat Penggerak Literasi Keagamaan yang Inklusif dan Berdampak

Barjah

Penulis

Kamis, 09 Oktober 2025
PBAL2K Siap Jadi Pusat Penggerak Literasi Keagamaan yang Inklusif dan Berdampak
Bincang Literasi Keagamaan di Jakarta, Rabu (9/10/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) Kementerian Agama berkomitmen menjadikan unitnya sebagai pusat penggerak literasi keagamaan yang inklusif, inspiratif, dan berdampak.

 

Hal tersebut diungkapkan Kepala PBAL2K, Muchamad Sidik Sisdiyanto, pada Bincang Literasi Keagamaan di Jakarta, Rabu (9/10/2025). Menurutnya, diskusi bersama ini erat kaitannya dengan positioning PBAL2K.

 

“Bincang Literasi Keagamaan ini nantinya akan kita jadikan sebagai ruang refleksi, ruang afirmasi, dan ruang transformasi,” ujar Sidik.

 

Menurut Sidik, setiap program di Kementerian Agama harus memberikan dampak nyata dan bernilai ekologis. Semua hal yang dilakukan harus berdampak positif bagi masyarakat. “Karena itu, PBAL2K tidak hanya menilai buku semata. Ke depan, kita perlu memperluas fungsi dengan menilai arah, makna, dan nilai dari setiap narasi keagamaan yang beredar di ruang publik,” terangnya.

 

 

 

“Kita tidak hanya menerbitkan lektur atau jurnal keagamaan, tetapi juga harus mampu menerbitkan harapan, pengetahuan, dan semangat kebangsaan. Artinya, kita bukan sekadar mendorong literasi, melainkan membangun peradaban,” sambungnya.

 

Sidik juga mengajak semua pihak untuk berani membincang, mengguncang dengan gagasan, menggugah dengan refleksi, dan menggagas dengan visi. Dengan merumuskan standing position PBAL2K, ia berharap unitnya menjadi penjaga mutu, penggerak literasi, serta penentu nilai-nilai kebangsaan yang berakar pada spiritualitas.

 

“Saya yakin, dengan kolaborasi, keberanian, dan ketulusan, kita dapat menjadikan pusat ini sebagai rumah besar bagi literasi keagamaan di Indonesia --rumah yang ramah bagi seluruh penggerak literasi di Kementerian Agama, dan juga bagi masyarakat luas, para pencari makna yang menggantungkan harapannya pada kita,” tutur Sidik.

 

Kegiatan Bincang Literasi Keagamaan ini diikuti peserta dari berbagai unsur, antara lain para analis kebijakan, perwakilan unit eselon I Kementerian Agama, serta peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara ini menjadi ruang dialog dan kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem literasi keagamaan yang moderat, berwawasan kebangsaan, dan berorientasi pada kemajuan peradaban Indonesia.

 


Editor: Abas

Fotografer: -