Berita
Resmikan Program Eco-Campus, Kang Dhani Ingatkan Dampak Perubahan Iklim!
Penulis

Bandung (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan laporan dari berbagai lembaga internasional menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim merenggut hingga jutaan jiwa setiap tahunnya.
Menurutnya, banjir, gelombang panas ekstrem, dan cuaca yang tak menentu adalah bagian dari gejala-gejala perubahan bumi. “Dampak dari perubahan suhu bumi sebesar dua derajat saja sudah luar biasa. Maka, membangun dimensi keberlanjutan terhadap lingkungan adalah hal yang sangat substantif,” ujarnya saat meluncurkan program implementasi eco-campus di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, Rabu (25/6/20205).
Kang Dhani --sapaan akrabnya-- berharap mengelola lingkungan bukan sekadar tugas administratif, melainkan panggilan jiwa. “Saya berharap proyek ini tidak hanya jadi hiasan perpustakaan, tapi benar-benar diimplementasikan secara nyata. Dampaknya harus terasa, tidak hanya di Bandung, tapi juga menjadi gerakan aksi nasional dan global,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kang Dhani juga menegaskan pentingnya pendekatan ekoteologi untuk menelusuri dan menganalisis kondisi bumi saat ini. Bumi menurutnya adalah badan kita bersama. Bumi tempat hidup, tempat menitipkan kebahagiaan, dan tempat kita beribadah.
“Bayangkan, jika bumi ini rusak, maka kehidupan manusia juga rusak. Kebahagiaan manusia rusak, maka proses transendensi spiritual pun rusak,” ungkapnya.
Putra kelahiran Garut, Jawa barat ini juga mengapresiasi gerakan eco-campus yang diinisiasi BDK Bandung, dengan tagline ‘Kang Agus’, menandakan bahwa program apa pun tidak boleh lepas dari identitas dan budaya lokal.
"Kang Agus mengandung makna kultural yang dalam. Kawasan, Gemah, Asri, Guyub, Unggul. Itu makna yang luar biasa,” tuturnya.
Oleh karena itu, lajut Kang Dhani, eco-campus bukan hanya soal penghijauan, melainkan juga panggilan spiritual. Ia berharap proyek perubahan ini betul-betul menjadi teladan. Tidak hanya berhenti di sini, tapi menjadi proyek percontohan di seluruh balai.
Sebelumnya, Kepala BDK Bandung Agus Nasihatul Akkhyar mengungkapkan bahwa tujuan dari program eco-campus ini yaitu pengembangan ruang terbuka hijau, penanaman pohon, dan pengelolaan sampah.
Menurut Agus, BDK Bandung sudah lama dikenal sebagai kawasan yang hijau. Namun, kini pihaknya berupaya melakukan revitalisasi, terutama ruang terbuka hijau, penanaman pohon, dan pengelolaan sampah.
“Jenis sampah paling dominan di BDK Bandung berupa dedaunan dan ranting. Solusinya, kami membuat komposter agar sampah organik tidak lagi dibuang ke TPS atau TPA,” kata Agus mengakhiri laporannya.
Editor: Abas
Fotografer: Barjah
Terkini

Hari Santri: Meneguhkan Resolusi Peradaban melalui Moderasi Beragama
20 Oct 2025
Opini

Implementasi Jadi Kunci Agar Kebijakan Memberi Manfaat Nyata
20 Oct 2025
Berita

Dari Kampus untuk Indonesia: Gerakan Moral Mahasiswa Jadi Pelopor Moderasi Beragama
19 Oct 2025
Berita

Menag: Asia Tenggara Siap Jadi Pusat Peradaban Islam Baru
19 Oct 2025
Berita

Menag Menteri dengan Apresiasi Kinerja Tertinggi versi Poltracking Indonesia
19 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya

Implementasi Jadi Kunci Agar Kebijakan Memberi Manfaat Nyata
20 Oct 2025
oleh Bayu Muhardianto

Dari Kampus untuk Indonesia: Gerakan Moral Mahasiswa Jadi Pelopor Moderasi Beragama
19 Oct 2025
oleh Neneng MK dan Rahmi Siregar

Menag: Asia Tenggara Siap Jadi Pusat Peradaban Islam Baru
19 Oct 2025
oleh Humas Kemenag

Menag Menteri dengan Apresiasi Kinerja Tertinggi versi Poltracking Indonesia
19 Oct 2025
oleh Humas Kemenag

Dua Pilar Hadapi PIPK 2025: Integritas Substansi dan Kelengkapan Administrasi
17 Oct 2025
oleh Abas