Berita
Jangan Berada Pada Zona Nyaman, Teruslah Belajar!
Penulis
Denpasar (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama Republik Indonesia Muhammad Ali Ramdhani mengatakan ASN punya core value yang disepakati bersama, yakni BerAkhlak. Ini bukan hanya sekadar nilai dasar yang dihafalkan, tetapi harus dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan kewajiban ketika nanti sudah sah menjadi ASN.
Hal tersebut dikemukakan Kang Dhani --sapaan akrabnya-- saat mengisi materi pada Tahapan Klasikal Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Mahkamah Agung Tahun 2025 bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan Denpasar, Jumat (21/3/2025).
Yang pertama, lanjut Kang Dhani, adalah berorientasi pelayanan. Menurutnya, ini dimaksudkan bagaimana seorang ASN memahami pelayanan publik dengan baik, memahami siapa yang harus dilayani, menggunakan konsep 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) serta menjalin hubungan yang baik dengan para stakeholder.
Yang kedua adalah akuntabel. Kang Dhani menggarisbawahi bahwa akuntabel dalam pemerintahan berorientasi pada dua hal yakni akuntabel secara substantif dan akuntabel secara administratif.
Ketiga adalah kompeten. Kang Dhani menjelaskan bahwa kompeten adalah melakukan sesuatu hal sesuai dengan kemampuannya atau keahliannya.
Di pemerintahan kita harus terus menerus mengembangkan kompetensi, karena peraturan itu berubah setiap saat. Maka, menurut Kang Dhani, kemampuan kita untuk mengikuti alur perubahan ini sesuatu yang pasti.

“Jangan berada pada zona nyaman. Berhentinya proses belajar seorang ASN, maka kematian hakiki profesinya sebagai ASN. Orang terpelajar hanya pemilik masa lalu, tetapi orang yang terus belajar adalah pemilik masa depan,” tegasnya.
Selanjutnya, Kang Dhani menjelaskan konsep harmoni. Keharmonisan adalah kunci kerukunan. Indonesia pada 2045, diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi nomor lima dunia. Ini tidak akan terjadi tanpa adanya unsur keharmonisan yang terbangun.
“Maka konsep harmoni ini harus dibangun dari tingkat yang paling sederhana, yakni pasangan Anda, dengan teman kerja, dengan atasan. Jika harmoni tercipta maka kerukunan akan tercipta dan mental block akan dapat dihindari,” tegasnya.
Kelima adalah loyal. Menurutnya, loyal adalah setia. Dalam hal ini, sebagai ASN, seseorang harus loyal terhadap NKRI, peraturan perundangan-undangan, bahkan juga loyal terhadap instansi dan pimpinan.
Berikutnya adalah adaptasi. Mengutip Charels Darwin, Kang Dhani menjelaskan bahwa seluruh spesies di dunia ini akan punah, termasuk yang cerdas, kecuali yang responsif terhadap perubahan. Maka, adaptasi yang terbaik adalah bisa mempertahankan yang baik, dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik.
Terakhir, Kang Dhani menjelaskan konsep kolaborasi. Kolaborasi adalah membangun kerja sama yang efektif dengan semangat kebersamaan, saling mendukung, dan terbuka terhadap inovasi demi mencapai tujuan bersama.
“Seperti yang saya tekankan bahwa tidak ada superman, yang ada adalah superteam,” pungkasnya.
Editor: Abas
Fotografer: -
Terkini
MOOC Pintar Lampaui Target Nasional: 1.304.546 Peserta Telah Belajar Sepanjang 2025
16 Nov 2025
Berita
Menjaga Indonesia dengan Jiwa Moderat
16 Nov 2025
Opini
Kemenag RI Buka Pelatihan Ekoteologi 2025: Wujudkan ASN Peduli Bumi dengan Perspektif Keagamaan
16 Nov 2025
Pengumuman
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
Berita
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
15 Nov 2025
Berita
Berita Lainnya
MOOC Pintar Lampaui Target Nasional: 1.304.546 Peserta Telah Belajar Sepanjang 2025
16 Nov 2025
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
oleh Bayu Muhardianto
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
15 Nov 2025
oleh Bayu Muhardianto
Di Hadapan Mahasiswa Lintas Agama, Kaban Dhani Serukan Pesan Moderasi Beragama
15 Nov 2025
Kolaborasi Pusbangkom, IZI, dan LSP Kemenag Wujudkan Lembaga Zakat yang Akuntabel
14 Nov 2025
oleh Yanti Mentari