Memuat...

BMBPSDM Kementerian Agama RI

Memuat halaman...

Layanan Disabilitas

Ukuran Teks

Kontras

Pembaca Teks

Berita

Kaban Dhani Ajak Rawat Kebhinekaan Melalui Penguatan Moderasi Beragama

Barjah

Penulis

Kamis, 21 Agustus 2025
Kaban Dhani Ajak Rawat Kebhinekaan Melalui Penguatan Moderasi Beragama
Kaban Dhani dalam kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Angkatan II yang diselenggarakan Rumah Moderasi Beragama (RMB) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, di Kuningan, Kamis (21/8/2025).

Kuningan (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, mengajak seluruh elemen bangsa untuk merenungkan kembali realitas keberagaman bangsa yang majemuk, terdiri atas ratusan suku, bahasa, budaya, dan agama yang harus dikelola secara adil dan proporsional.

 

Menurutnya, keberagaman bukanlah tantangan, melainkan kekayaan yang harus dirawat. “Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, moderasi beragama menjadi jembatan utama dalam membangun harmoni,” ujarnya dalam kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Angkatan II yang diselenggarakan Rumah Moderasi Beragama (RMB) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, di Kuningan, Kamis (21/8/2025).

 

Pada kesempatan tersebut, Kaban Dhani menekankan bahwa moderasi beragama merupakan pola untuk menjadikan umat beragama semakin dekat dengan inti ajaran agamanya. Ia mengingatkan bahwa agama, apabila tidak dipahami secara utuh, berisiko disalahgunakan, disalahpahami, bahkan dimanipulasi demi kepentingan tertentu.

 

“Agama tidak pernah mengajarkan kekerasan. Yang diajarkan adalah nilai, moral, dan kemanusiaan. Kita perlu mengembalikan agama ke porosnya yang sejati,” ucapnya.

 

Kaban Dhani juga mengutip pernyataan historis Presiden Soekarno yang menyebut bahwa perjuangannya lebih mudah karena melawan penjajah, sedangkan perjuangan generasi berikutnya akan lebih sulit karena melawan bangsanya sendiri.

 

 

 

“Kutipan ini menjadi refleksi penting bahwa tantangan bangsa ke depan bukan lagi penjajahan fisik, melainkan konflik internal, polarisasi sosial, dan krisis identitas yang dapat melemahkan fondasi kebangsaan,” tegasnya.

 

Menyinggung visi Indonesia Emas 2045, Kaban Dhani menyebutkan bahwa Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia. Namun, kekuatan tersebut harus dibarengi dengan kekuatan karakter dan spiritualitas bangsa.

 

“Moderasi beragama adalah bekal penting menuju Indonesia 2045. Bangsa yang kuat tidak hanya membutuhkan ekonomi yang kokoh, tetapi juga masyarakat yang beradab dan berpikir jernih,” katanya.

 

Orientasi yang menghadirkan peserta dari berbagai instansi dan kalangan masyarakat ini menjadi ruang strategis dalam membangun agen-agen moderasi yang mampu menjawab tantangan zaman dan menjaga persatuan bangsa.

 

 

 

 


Editor: Abas

Fotografer: -