Berita
Kerukunan Umat dan Ekoteologi: Upaya Kemenag Ciptakan Harmony in Action
Penulis

Jakarta (BMBPSDM)---Kepala Badan (Kaban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan bahwa Kementerian Agama saat ini tengah menelisik dan mengelola berbagai permasalahan yang terjadi di ruang lingkup keagamaan dan lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan adanya dua poin penting yang disebut dalam program prioritas atau Asta Protas kementerian Agama, yaitu kerukunan umat dan ekoteologi.
"Terdapat dua hal yang relevan dari Asta Protas Kementerian Agama dengan pelaksanaan Harmony in Action. Pertama adalah menetapkan kerukunan umat atau cinta kemanusiaan dan kedua adalah ekoteologi sebagai program prioritas," ujar Kaban.
Hal tersebut disampaikan Kaban dalam sambutannya mewakiki Menteri Agama pada kegiatan Humanity in Action 2025 yang diselenggarakan Wahid Foundation dan Temasek Foundation di Sultan Hotel and Residence, Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Lebih dalam, Kaban menyampaikan tercapainya kerukurnan umat merupakan sebuah dampak nyata atas program Moderasi Beragama yang telah dirancang oleh kementerian Agama sejak lama. Prinsip Moderasi Beragama memberikan pemahaman kepada setiap manusia bahwa agama hadir dan lahir sudah pada posisi moderat yang sarat dengan nilai kedamaian dan kemanusiaan, tetapi manusia bisa jadi salah dalam membaca dan menginterpretasikan nilai-nilai agama yang sejati.
"Maka untuk itulah moderasi beragama hadir sebagai pilar membangun kebersamaan dalam mencapai kerukunan. Perkara ini relevan dan selaras dengan apa yang diagendakan pada kegiatan Harmony in Action," tambahnya.
Kedua, lanjut Kaban, adanya program ekoteologi yang diinisiasi oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar merupakan bukti kepedulian kita dalam menjaga harmoni dengan lingkungan. Hadirnya agama penting dalam hal ini mengingat bumi sebagai tepat untuk manusia menitipkan hidup dan kebahagiaan, serta wadah bagi manusia untuk menjalankan aktivitas fungsi keagamaan sebagai ekspresi penghambaan kepada Tuhan.
"Merujuk apa yang disampaikan Gandhi, dunia ini mampu memenuhi kebutuhan semua orang, tetapi dunia ini tidak mampu memenuhi keserakahan satu orang. Artinya, dunia ini harus dikelola berlandaskan nilai-nilai agama, karena serakah itu adalah bagian yang bertolak belakang dengan ajaran agama," pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Yenny Wahid Direktur Eksekutif Wahid Foundation, Ng Boon Heong CEO Temasek, perwakilan dari berbagai kementerian dan keduataan besar, serta para tokoh, dan pejabat lainnya.
Editor: Abas
Fotografer: Nova Agung Krismauf
Terkini

Dari Kota Mangga, Terungkap Pesan Kuat Toleransi dan Moderasi Beragama
28 Sep 2025
Berita

40.806 Peserta Ikuti Pelatihan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Perspektif Islam di MOOC Pintar
26 Sep 2025
Berita

Standar yang Memerdekakan: Membangun Keotentikan ASN melalui Regulasi Pembelajaran yang Fleksibel
25 Sep 2025
Opini

Masuk Tahap Uji Publik, BMBPSDM Kawal Penyusunan Buku Ekoteologi
25 Sep 2025
Berita

Saat Prestasi Menjadi Mata Uang Baru di Kementerian Agama
25 Sep 2025
Opini
Berita Lainnya

Dari Kota Mangga, Terungkap Pesan Kuat Toleransi dan Moderasi Beragama
28 Sep 2025
oleh Bayu Muhardianto

40.806 Peserta Ikuti Pelatihan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Perspektif Islam di MOOC Pintar
26 Sep 2025

Masuk Tahap Uji Publik, BMBPSDM Kawal Penyusunan Buku Ekoteologi
25 Sep 2025
oleh Barjah

Moderasi Beragama: Dari Kebijakan Nasional ke Aksi Nyata di Basis Komunitas
25 Sep 2025
oleh M. Fathurrozi

Buku Ekoteologi Kemenag Ditargetkan Rampung Oktober 2025
25 Sep 2025
oleh Barjah