Loading...

Memuat halaman...

Berita

LPMQ Lanjutkan Penyempurnaan Tafsir Al-Qur’an, Pengunaan Bahasa Jadi Sorotan Utama

Syahrul Mubarroq

Penulis

Kamis, 14 Agustus 2025
LPMQ Lanjutkan Penyempurnaan Tafsir Al-Qur’an, Pengunaan Bahasa Jadi Sorotan Utama
Kepala BMBPSDM, Muhammad Ali Ramdhani, dalan Sidang Kajian Penyempurnaan Tafsir Al-Qur’an Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI kembali melaksanakan Sidang Kajian Penyempurnaan Tafsir Al-Qur’an. Sidang kedua ini memfokuskan pembahasan pada penyempurnaan Surah Al-Baqarah.

 

Kepala BMBPSDM, Muhammad Ali Ramdhani, yang hadir pada sidang tersebut menegaskan pentingnya penggunaan bahasa yang mudah dipahami publik dalam penafsiran Al-Qur’an. Menurutnya, Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat Islam. Maka, bahasa tafsir harus mudah dipahami masyarakat luas agar keterbacaannya tidak lemah.

 

“Bahasa itu memiliki rasa. Hindari diksi yang menimbulkan kebingungan di masyarakat. Pengantar buku tafsir pun harus ditelaah agar tidak memicu polemik yang justru mengaburkan fokus pembaca pada substansi Al-Qur’an,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

 

Kaban Dhani --sapaan akrabnya-- menambahkan, naskah pengantar buku tafsir perlu ditelaah secara cermat sehingga tidak menimbulkan polemik yang dapat mengaburkan fokus pembaca pada substansi Al-Qur’an. “Tafsir ini akan menjadi pedoman. Karena itu, pemilihan kata dan kelengkapan kalimat harus benar-benar diperhatikan,” imbuhnya.

 

Sebelumnya, Kepala LPMQ, Abdul Aziz Sidqi, mengungkapkan bahwa proses penyempurnaan kali ini relatif lebih mudah berkat dukungan teknologi digital. “Teknologi sangat membantu penulisan, perbaikan, penyuntingan, hingga penerbitan,” jelasnya.

 

Sementara itu, Ketua Tim Penyempurnaan Tafsir, Darwis Hude, menyampaikan tujuh poin penting revisi, yakni memperbaiki substansi yang kurang tepat, menelaah kembali riwayat israiliyyat, membuka ruang ragam penafsiran, menghindari pembahasan teknis berlebihan pada ayat kauniyah, mengakomodasi isu-isu kekinian seperti lingkungan, menggunakan bahasa baku bergaya populer, serta menyelaraskan dengan produk Kemenag lainnya.

 

Tim penyempurnaan tahun ini melibatkan pakar lintas disiplin, antara lain Muchlis M. Hanafi, Abdul Ghofur Maimoen, pakar sains Thomas Djamaluddin, pakar arkeologi Ali Akbar, dan pakar bahasa Indonesia Dora Amalia. Keterlibatan para ahli ini diharapkan menghasilkan tafsir yang bermanfaat luas dan memberi makna berharga bagi kehidupan bangsa.

 

 

 


Editor: Barjah

Fotografer: Syahrul Mubarroq