Memuat...

BMBPSDM Kementerian Agama RI

Memuat halaman...

Layanan Disabilitas

Ukuran Teks

Kontras

Pembaca Teks

Berita

Masuk Tahap Uji Publik, BMBPSDM Kawal Penyusunan Buku Ekoteologi

Barjah

Penulis

Kamis, 25 September 2025
Masuk Tahap Uji Publik, BMBPSDM Kawal Penyusunan Buku Ekoteologi
Sekretaris BMBPSDM, Ahmad Zainul Hamdi di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama ditunjuk sebagai leading sector untuk program prioritas Kementerian Agama di bidang ekoteologi.

Dalam melaksanakan mandat tersebut, BMBPSDM berupaya menghadirkan Buku Ekoteologi sebagai buku panduan kebijakan Kementerian Agama yang saat ini sudah memasuki tahapan uji publik.

Sekretaris BMBPSDM, Ahmad Zainul Hamdi, dalam keterangannya mengapresiasi para penulis yang telah mendedikasikan diri untuk merampungkan dokumen ini. “Kini tinggal proses finishing yang akan ditangani oleh penyelaras, editor akhir, dan proofreader,” ujarnya di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Selain itu, uji publik ini bertujuan untuk memperkaya pedoman yang telah disusun para penulis, sekaligus memberikan ruang bagi publik dan akademisi untuk menyampaikan masukan serta kritik konstruktif terhadap substansi Buku Ekoteologi Kemenag.

Ahmad Inung -sapaan akrabnya- menegaskan bahwa pihaknya tidak sedang menyusun buku teori semata yang hanya memenuhi dahaga akademis di kampus. Buku ini disiapkan sebagai panduan, peta jalan, dan pegangan praktis.

“Ekoteologi tidak bisa dilepaskan dari tafsir keagamaan, dari kemuliaan proses penciptaan, serta dari tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka bumi,” jelasnya.

Ahmad Inung menambahkan, manusia kerap melupakan ajaran agama tentang khalifatullah fil-ardh atau pemimpin di muka bumi yang seharusnya menjaga, bukan mengeksploitasi. Ia menekankan bahwa tokoh-tokoh agama perlu terus diingatkan agar substansi ajaran agama tetap relevan dalam konteks kemanusiaan, lingkungan, dan masa depan.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Agama, Budhy Munawar Rachman, sebagai tim penyusun mengungkapkan bahwa buku ini bukanlah buku pemikiran pribadi tentang ekoteologi, melainkan buku panduan kebijakan Kementerian Agama.

“Isinya menunjukkan bagaimana ekoteologi dapat menjadi pandangan hidup sekaligus praksis ekologi yang dimotivasi oleh keimanan,” ujar Budhy.

Menurutnya, buku ini juga dapat memberikan gambaran peta jalan ekoteologi Kemenag yang bersifat transformatif. Dalam peta jalan tersebut, iman ditempatkan di lingkaran pertama, disusul oleh ilmu, dan kemudian amal. Ketiganya dibayangkan sebagai sebuah paduan yang kokoh.

“Kita berupaya membangun solidaritas sosial terkait isu lingkungan yang diperkuat dengan perkembangan ilmu lingkungan, serta diwujudkan dalam amal berupa program-program Kemenag,” jelasnya.

“Di Kemenag, kita memulainya dari pandangan keimanan yang komprehensif, berangkat dari keyakinan bahwa Allah menciptakan semesta dengan baik dan menyerahkannya kepada manusia untuk dirawat,” tambahnya.

Uji publik ini dihadiri oleh berbagai organisasi masyarakat seperti MUI, KWI, PHDI, Walubi, dan Matakin. Dari internal Kemenag, hadir perwakilan Ditjen Bimas, Inspektorat Jenderal, serta perwakilan K/L lain seperti Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Kehutanan. 

(Barjah)

 


Editor: Dewi Ayu Indah Diantiningrum

Fotografer: Dewi Ayu Indah Diantiningrum