Berita
Pesan Inspiratif Kang Dhani: "Sukses Berawal dari Hati yang Tertata dan Rasa Syukur"
Penulis

Ciputat (BMPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Muhammad Ali Ramdhani, menekankan pentingnya menata hati dan bersyukur dalam menjalani kehidupan.
Pesan tersebut disampaikan pada acara Kultum yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia (Pusbangkom SDM) Pendidikan dan Keagamaan.
Kang Dhani-sapaan akrabnya-mengutip hadis yang menyatakan bahwa Allah Swt bersama prasangka hamba-Nya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pegawai untuk selalu berprasangka baik dalam menghadapi segala situasi kehidupan.
"Susah dan senang tergantung dari kemampuan kita menata hati. Hal yang paling esensial dalam hidup adalah menata hati, mensyukuri, dan menikmati apa yang telah diterima. Dengan demikian, nilai-nilai positif akan terekspresikan dalam perilaku sehari-hari,” ujarnya di Ciputat, Selasa (4/3/2025).
Kang Dhani juga mengajak para pegawai untuk menikmati pekerjaan sebagai bentuk rekreasi dan penghambaan kepada Allah Swt. Mengutip pandangan Sayyidina Ali, ia menyebut bahwa dosa terbesar adalah ketakutan, anugerah terbesar adalah anak yang saleh, dan rekreasi terindah adalah pekerjaan.
Selain itu, Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini juga menyoroti pentingnya memahami ekspektasi dalam hidup. Ia mencontohkan perbedaan reaksi orang ketika diberi sejumlah uang, yang menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada jumlah materi yang diterima, tetapi pada kemampuan menata hati.
“Rasa syukur itu adalah sesuatu hal yang ketika kita memahami, bukan berdasarkan perspektif. Tidak cukup hanya melihat dari sudut pandang diri sendiri, tetapi juga mencoba melihat dari sudut pandang orang lain,” terangnya.
Sebelum menilai orang lain, Kang Dhani mengingatkan untuk menilai diri sendiri terlebih dahulu. Ia mengutip syair yang mengajarkan agar tidak cepat menyalahkan orang lain ketika mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi terlebih dahulu melakukan introspeksi diri.
Terakhir, pria asal Garut ini mengajak para pegawai untuk menikmati segala anugerah yang telah diberikan oleh Allah Swt dan tidak mengukur segala sesuatu hanya dari perspektif diri sendiri. “Ternyata benar bahwa keberanian terbesar adalah kesabaran, dan anugerah terbesar adalah anak yang saleh,” pungkasnya.
Editor: Barjah/Dewi Indah Ayu
Fotografer: -
Terkini

Dari Kota Mangga, Terungkap Pesan Kuat Toleransi dan Moderasi Beragama
28 Sep 2025
Berita

40.806 Peserta Ikuti Pelatihan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Perspektif Islam di MOOC Pintar
26 Sep 2025
Berita

Standar yang Memerdekakan: Membangun Keotentikan ASN melalui Regulasi Pembelajaran yang Fleksibel
25 Sep 2025
Opini

Masuk Tahap Uji Publik, BMBPSDM Kawal Penyusunan Buku Ekoteologi
25 Sep 2025
Berita

Saat Prestasi Menjadi Mata Uang Baru di Kementerian Agama
25 Sep 2025
Opini
Berita Lainnya

Dari Kota Mangga, Terungkap Pesan Kuat Toleransi dan Moderasi Beragama
28 Sep 2025
oleh Bayu Muhardianto

40.806 Peserta Ikuti Pelatihan Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja Perspektif Islam di MOOC Pintar
26 Sep 2025

Masuk Tahap Uji Publik, BMBPSDM Kawal Penyusunan Buku Ekoteologi
25 Sep 2025
oleh Barjah

Moderasi Beragama: Dari Kebijakan Nasional ke Aksi Nyata di Basis Komunitas
25 Sep 2025
oleh M. Fathurrozi

Buku Ekoteologi Kemenag Ditargetkan Rampung Oktober 2025
25 Sep 2025
oleh Barjah