Berita
REBORN #8: Ungkap Masalah dan Solusi Bullying di Dunia Pendidikan
Penulis

Ciputat (BMBPSDM)---Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama kembali menggelar program Refleksi, Edukasi, dan Berbagi Obrolan Inspiratif (REBORN).
Pada episode ke-8 ini, diskusi mengangkat tema "Bullying di Dunia Pendidikan: Mengungkap Masalah dan Solusi". Acara ini menghadirkan dua narasumber perempuan inspiratif yang membagikan wawasan mendalam terkait tantangan serta solusi nyata atas fenomena yang kian marak terjadi.
Tampil sebagai narasumber, widyaiswara Pusbangkom Cut N Ummu Athiyah, yang menurutnya bullying di Indonesia telah menjadi persoalan darurat nasional. “Bullying di Indonesia bukan sekadar isu, tetapi sudah menjadi darurat nasional,” ujarnya di Ciputat, Rabu (23/4/2025).
Ummu mengutip data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mencatat ribuan kasus bullying sepanjang 2023. Menurutnya, bullying tidak hanya berupa kekerasan fisik, tetapi juga mencakup kekerasan verbal, emosional, bahkan seksual.
“Kadang hanya berupa candaan, tetapi jika menyentuh identitas, suku, atau agama, itu sudah masuk kategori bullying. Kita tidak boleh anggap remeh,” tegasnya.
Ummu juga menegaskan jika tenaga pendidik harus memiliki kesadaran dan pengendalian emosi. “Guru juga manusia, tetapi ia adalah pembentuk karakter. Jangan membawa beban pribadi ke dalam kelas. Anak-anak bisa menjadi korban dari kemarahan yang tidak pada tempatnya,” tuturnya.
“Jadilah manusia yang bermanfaat dan jangan lupa untuk menghargai diri sendiri serta orang lain,” tandasnya.
Sementara itu, praktisi pendidikan dari Raudhatul Athfal Assalamah, Pamulang, Jetty Mainur, turut menyoroti dampak psikologis dari bullying. Menurutnya, anak-anak korban bullying cenderung mengalami perubahan drastis dalam perilaku.
“Anak yang semula aktif dan ceria bisa tiba-tiba menjadi pendiam, mudah murung, kehilangan semangat belajar, bahkan menunjukkan gejala psikosomatik seperti sakit perut atau pusing tanpa sebab medis,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa penting bagi guru untuk melakukan deteksi dini terhadap gejala-gejala tersebut. “Peran guru sangat krusial. Kita harus jeli membaca bahasa tubuh anak. Jangan sampai terlambat,” pungkasnya.
Disiarkan secara langsung melalui YouTube dan Instagram Pusbangkom SDM dan Pintar Kemenag, acara ini juga menyediakan e-sertifikat gratis bagi peserta yang mendaftar melalui tautan resmi.
Editor: Barjah dan Abas
Fotografer: Pusbangkom SDM Pendidikan dan Keagamaan
Trending

HUT ke-80 RI, Kepala BLA Semarang Ajak ASN Wujudkan Kemerdekaan dengan Aksi Nyata
17 Aug 2025
Berita

Tunjukkan Kepedulian, KORPRI BLA Semarang Beri Tali Asih untuk Guru TPQ di Hari Kemerdekaan
17 Aug 2025
Berita

Tirakat Kemerdekaan sebagai Bentuk Pendidikan Kewargaan yang Membumi
16 Aug 2025
Opini

Kick Off Sepak Bola Liga BMBPSDM, Kaban Dhani Pastikan Semua Berbahagia
15 Aug 2025
Berita

Pentingnya Mewariskan Artefak Intelektual Lewat Metodologi Penelitian
15 Aug 2025
Berita
Berita Lainnya

HUT ke-80 RI, Kepala BLA Semarang Ajak ASN Wujudkan Kemerdekaan dengan Aksi Nyata
17 Aug 2025
oleh M. Fathurrozi

Tunjukkan Kepedulian, KORPRI BLA Semarang Beri Tali Asih untuk Guru TPQ di Hari Kemerdekaan
17 Aug 2025
oleh M. Fathurrozi

Kick Off Sepak Bola Liga BMBPSDM, Kaban Dhani Pastikan Semua Berbahagia
15 Aug 2025
oleh Nova Agung Krismauf

Pentingnya Mewariskan Artefak Intelektual Lewat Metodologi Penelitian
15 Aug 2025
oleh Nova Agung Krismauf

Rancang Peta Jalan 5 Tahun, BMBPSDM Pastikan Kebijakan Berdampak Nyata
14 Aug 2025
oleh Dewi Ayu Indah Diantiningrum