Memuat...

BMBPSDM Kementerian Agama RI

Memuat halaman...

Layanan Disabilitas

Ukuran Teks

Kontras

Pembaca Teks

Berita

Sasar 2.484 Responden, Kemenag Gelar Survei Indeks Keberagamaan Siswa-Mahasiswa di 18 Provinsi

Rabu, 20 Agustus 2025
Sasar 2.484 Responden, Kemenag Gelar Survei Indeks Keberagamaan Siswa-Mahasiswa di 18 Provinsi
Survei Indeks Keberagamaan Siswa dan Mahasiswa di Mataram, Rabu (20/8/2025).

Mataram (BMBPSDM)---Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Pustrajak Penda) Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI tengah menggelar survei indeks berskala nasional untuk mengukur Indeks Keberagamaan Siswa dan Mahasiswa.

 

Kepala Pustrajak Penda, Rohmat Mulyana Sapdi, mengatakan bahwa survei ini merupakan langkah strategis untuk memotret tingkat keberagamaan generasi muda lintas agama di Indonesia. Data tersebut diharapkan dapat menjadi dasar perumusan kebijakan pembinaan keagamaan yang lebih tepat sasaran.

 

“Sudah tentu ini sejalan dengan visi Kemenag dalam memperkuat moderasi beragama di dunia pendidikan,” kata Kapus Rohmat saat melakukan monitoring and evaluation (monev) di salah satu lokus di NTB, yakni Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Puja Mataram, Rabu (20/8/2025).

 

Menurutnya, penelitian tersebut melibatkan 56 lembaga pendidikan, baik sekolah menengah berbasis agama maupun perguruan tinggi keagamaan dari berbagai provinsi. Total ada 2.484 responden sampel yang tersebar di 45 kabupaten/kota di 18 provinsi.

 

Kapus Rohmat mengatakan bahwa lembaga pendidikan tersebut berasal dari beragam latar belakang keagamaan, antara lain Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Untuk tahun ini, pihaknya belum menyasar Khonghucu dan akan mengagendakannya tahun depan.

 

“Beberapa contoh di antaranya adalah Institut Agama Kristen Negeri Tarutung (Sumatera Utara), STAB Maitreyawira Pekanbaru (Riau), STAH Dharma Nusantara Jakarta, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar (Bali), Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram (NTB), hingga Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Sentani (Papua),” paparnya.

 

Guru Besar Bidang Pendidikan Nilai UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menjelaskan bahwa indeks tersebut akan menjadi instrumen penting untuk melihat sejauh mana nilai-nilai keagamaan dipahami, dihayati, dan dipraktikkan oleh peserta didik.

 

“Generasi muda adalah kunci keberlanjutan bangsa. Melalui indeks keberagamaan ini, kita ingin memastikan pendidikan agama di sekolah dan perguruan tinggi mampu menumbuhkan sikap keberagamaan yang moderat, toleran, dan inklusif,” terangnya.

 

Digelar serentak


Dalam kesempatan tersebut, Rohmat menggandeng koleganya dari Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus (UHN IGB) Sugriwa, yakni I Nyoman Yoga Segara, Guru Besar Antropogi Budaya UHN IGB Sugriwa. Yoga berterima kasih dilibatkan dalam survei ini.



Menjelang pengisian instrumen, mantan peneliti Balitbang Diklat ini berpesan kepada para mahasiswa agar fokus dan mengisi semua pertanyaan. “Sebab, kegiatan ini penting sekali karena berskala nasional dan digelar serentak di lokus yang terpilih,” tuturnya.



“Saya diminta Pak Kapus untuk menelaah dan menyempurnakan instrumen khusus siswa/mahasiswa Hindu. Sebelumnya sudah disusun teman-teman di Jakarta. Saya hanya membaca ulang dan memberi masukan,” kata Yoga di Mataram.



Sebelumnya, monev tersebut diterima langsung oleh Rektor IAHN Gde Pudja Mataram, Prof I Wayan Wirata, Warek I Joko Suprayitno, Warek II Iga Aditi, dan Kepala Rumah Moderasi Beragama Ida Bagus Benny.



“Saya menyambut baik dan mendukung survei yang digelar Pustrajak Penda BMBPSDM Kemenag Pusat ini. Semoga lancar dan sukses. Selanjutnya untuk teknis silakan dibantu Pak Warek,” ujar Rektor.



Survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tantangan keberagamaan di tengah dinamika era digital dan globalisasi. Data yang diperoleh akan menjadi masukan bagi program pembinaan, penguatan literasi keagamaan, serta pembangunan ekosistem pendidikan agama yang harmonis.


Pustrajak Penda yang menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menargetkan penelitian ini selesai dalam tahun berjalan sehingga hasilnya dapat segera dipublikasikan dan digunakan sebagai rujukan bagi para pemangku kebijakan di bidang pendidikan agama dan keagamaan. (Ova)

 


Editor: Dewi Ayu Indah Diantiningrum

Fotografer: -