Memuat...

BMBPSDM Kementerian Agama RI

Memuat halaman...

Layanan Disabilitas

Ukuran Teks

Kontras

Pembaca Teks

Berita

Survei Kepuasan Haji Bukan Sekadar Rutinitas, Tapi Peringatan bagi Pembuat Kebijakan

Kamis, 13 November 2025
Survei Kepuasan Haji Bukan Sekadar Rutinitas, Tapi Peringatan bagi Pembuat Kebijakan
Praseminar Survei Indeks Kepuasan Layanan Pendaftaran Haji Dalam Negeri Tahun 2025 yang diselenggarakan Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan Bidang Agama (Pustrajak PBA) di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan Survei Kepuasan Layanan Haji ini bukan sekadar rutinitas, melainkan instrumen reflektif yang penting bagi pengambil kebijakan di lingkungan Kementerian Agama.

 

“Produk survei ini harus bisa memberikan pengingat sekaligus peringatan kepada para pemangku kebijakan,” ucapnya saat membuka Praseminar Survei Indeks Kepuasan Layanan Pendaftaran Haji Dalam Negeri Tahun 2025 yang diselenggarakan Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan Bidang Agama (Pustrajak PBA) di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

 

Kaban Dhani --sapaan akrabnya-- berharap tim penyusun memperhatikan aspek metodologi, terutama kejelasan periode survei agar hasilnya dapat digunakan secara tepat dalam proses kebijakan.

 

 “Harapan saya, periode survei ditulis secara eksplisit di metodologi. Jangan sampai ketika masyarakat sedang bergejolak, tiba-tiba hasil survei keluar tanpa konteks yang jelas,” tegasnya.

 

 

 

Lebih lanjut, Kaban Dhani menyampaikan bahwa survei kepuasan ini diharapkan menjadi warisan evaluatif yang dapat diteruskan ke bidang lain, seperti Survei Indeks Kualitas Pendidikan di Madrasah hingga pengukuran dampak implementasi Kurikulum Berbasis Cinta sebagai program prioritas Kementerian Agama.

 

Pada kesempatan ini, Kaban Dhani juga mendorong agar kegiatan semacam ini dapat dikembangkan untuk isu-isu tematik ke depan, seperti ekoteologi dan penguatan nilai-nilai etika sosial di lingkungan pendidikan.

 

“Mari kita susun bersama baseline yang baik agar intervensi kebijakan kita semakin tepat. Termasuk bagaimana konsep green madrasah dan green pesantren dapat diterapkan secara nyata,” ujarnya.

 

Kegiatan praseminar ini dihadiri Kepala Pustrajak PBA Rohmat Mulyana Sapdi serta perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

 

 

 


Editor: Barjah dan Abas

Fotografer: -