Berita
Dari Layar ke Kehidupan: Menyemai Nilai Toleransi bagi ASN Melalui Kegiatan Nobar
Penulis
Jakarta (BMBPSDM)---Literasi tidak hanya bicara soal baca buku, tetapi juga bagaimana menumbuhkan kesadaran dan membangun nilai. Salah satunya lewat literasi moderasi beragama. Ini penting bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai abdi negara agar mampu merawat kerukunan di tengah keberagaman. Melalui film, diskusi, dan pengalaman bersama, nilai-nilai toleransi bisa dipelajari dengan cara yang lebih mudah, menyentuh, dan berkesan.
Perpustakaan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama menghadirkan cara kreatif untuk menanamkan nilai tersebut melalui nonton bareng (nobar) film bersama Bimbingan Masyarakat (Bimas) Hindu. Kegiatan ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Kunjung Perpustakaan, dengan tujuan memperkuat moderasi beragama sekaligus meningkatkan literasi melalui media film.
Sebanyak 16 CPNS Bimas Hindu mengikuti kegiatan ini. Mereka menyaksikan dua film pendek berjudul Liang dan Menyapa Terang di Ujung Malam. Kedua film mengangkat tema kerukunan, keberagaman, dan pentingnya saling menghargai dalam kehidupan berbangsa.
Tak cuma menonton, peserta juga diajak merefleksikan isi film lewat diskusi. “Dari film kedua sangat jelas bahwa kita bisa hidup berdampingan, saling menopang daripada terpecah,” ujar Jerome Luther William usai nobar film Moderasi Beragama di Mini Theater Perpustakaan BMBPSDM, Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Pandangan serupa dikemukakan Gunadi. “Saya teringat kata Gus Dur: tidak peduli apa agamamu, yang orang ingat adalah kebaikanmu,” katanya.
Sementara itu, Saraswati Yoga Andriyanib menilai film yang ditayangkan relevan dengan nilai konstitusi. “Film pertama sesuai Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 tentang kebebasan beragama. Film kedua mengajarkan kita untuk toleran, tidak ekstrem, dan saling menghargai,” ungkapnya.
Refleksi lain datang dari Luh Dewi Putri Mariawan yang menilai suasana perpustakaan mendukung lahirnya dialog sehat. “Perpustakaannya rapi dan nyaman. Dalam Hindu, moderasi dijalankan dengan tiga prinsip: Satya, Siwam, dan Sundaram --kebenaran, kebaikan, dan keindahan-- sebagai pedoman harmoni,” jelasnya.

Menutup sesi diskusi, Jerome kembali menambahkan dari perspektif Kristen. “Kami diajarkan untuk mengasihi sesama. Nilai ini bisa diterapkan seluruh masyarakat Indonesia agar semakin rukun dan erat hubungannya, tanpa memandang agama. Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi?,” tegasnya.
Selain nobar dan diskusi, peserta juga mengikuti games interaktif Kahoot. Games ini menguji pemahaman seputar moderasi beragama dan Kementerian Agama RI. Suasana semakin hidup dan antusiasme peserta pun tinggi.
Melalui kegiatan ini, Perpustakaan BMBPSDM berharap nilai-nilai moderasi beragama semakin dipahami dan diamalkan oleh ASN, khususnya CPNS Bimas Hindu. Selain mempererat kebersamaan, film ini juga diharapkan mampu menumbuhkan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
(Fahimah Luthfiyyah)
Editor: Abas
Fotografer: Dini
Terkini
UIN SGD Bandung Buka Program Magister Baru, Siap Cetak Lulusan Unggul
23 Oct 2025
Berita
Buku Ekoteologi: Mengamalkan Dharma, Menghidupkan Ecoreligiocultural
23 Oct 2025
Opini
BMBPSDM Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Para Guru dan Pengawas Lintas Agama Se-Yogyakarta
23 Oct 2025
Berita
Tak Sekadar Alat, Ini Makna Teknologi dalam Kehidupan
23 Oct 2025
Berita
Semangat Tanpa Batas, Edwinsya Buktikan Disabilitas Bukan Halangan untuk Mengabdi
22 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya
UIN SGD Bandung Buka Program Magister Baru, Siap Cetak Lulusan Unggul
23 Oct 2025
oleh Sri Hendriani
BMBPSDM Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Para Guru dan Pengawas Lintas Agama Se-Yogyakarta
23 Oct 2025
oleh Nova Agung Krismauf
Tak Sekadar Alat, Ini Makna Teknologi dalam Kehidupan
23 Oct 2025
oleh Barjah
Semangat Tanpa Batas, Edwinsya Buktikan Disabilitas Bukan Halangan untuk Mengabdi
22 Oct 2025
Menag: Kesantunan Bangsa Indonesia Lahir dari Tradisi Pesantren
22 Oct 2025
oleh Humas Kemenag