Berita
Implementasikan Kurikulum Berbasis Cinta, BMBPSDM Susun Model dan Bahan Training of Facilitators
Penulis

Garut (BMBPSDM)---Dalam upaya membangun pendidikan yang lebih menyentuh aspek kemanusiaan dan karakter, Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama mulai menyusun model dan bahan Training of Facilitators (ToF) untuk Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).
Kegiatan ini merupakan tahapan awal untuk pembekalan, penyamaan persepsi, dan perumusan strategi komunikasi. KBC sendiri dirancang sebagai bagian dari transformasi pendidikan nasional agar tidak hanya menekankan aspek pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan pada peserta didik.
Kepala BMBPSDM, Muhammad Ali Ramdhani, menekankan pentingnya kurikulum yang tidak hanya berfokus memberikan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga perlu membentuk karakter siswa yang mampu menyerap nilai-nilai cinta.
“Cinta itu penting dalam lingkup pendidikan, namun cinta tidak bisa tumbuh begitu saja, ia harus diciptakan melalui akal, diresapi melalui hati, dan diekspresikan melalui tindakan,” ujar Kaban Dhani di Garut, Kamis (7/8/2025).
Menurut Kaban Dhani, pendidikan berbasis cinta merupakan fondasi penting untuk membangun peradaban yang lebih baik, di mana setiap individu memiliki rasa empati, sikap saling menghargai, dan berperan aktif menebarkan kebaikan di lingkungan masyarakat.
“Agenda ini diharapkan mampu menghasilkan modul yang praktis dan aplikatif, sehingga para pendidik dapat mengimplementasikannya dalam ruang kelas,” tuturnya.
Lebih jauh, kurikulum ini juga diharapkan menjadi penggerak transformasi dunia pendidikan di Indonesia, dengan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan kasih sayang dan nilai-nilai kemanusiaan.
Turut hadir pada acara tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki, para pejabat tinggi pratama Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, perwakilan INOVASI, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), dan para widyaiswara.
Editor: Barjah
Fotografer: Hafidz
Terkini

Semangat Tanpa Batas, Edwinsya Buktikan Disabilitas Bukan Halangan untuk Mengabdi
22 Oct 2025
Berita

Menag: Kesantunan Bangsa Indonesia Lahir dari Tradisi Pesantren
22 Oct 2025
Berita

Langit Berbahasa, Langit Bercerita
22 Oct 2025
Opini

Kado Hari Santri, Presiden Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren
22 Oct 2025
Berita

Apologet terhadap Narasi Tunggal tentang Pesantren: Melihat dari Sejarah Kaya Kyai, Santri, dan Tradisi Asrama di Indonesia
22 Oct 2025
Opini
Berita Lainnya

Semangat Tanpa Batas, Edwinsya Buktikan Disabilitas Bukan Halangan untuk Mengabdi
22 Oct 2025

Menag: Kesantunan Bangsa Indonesia Lahir dari Tradisi Pesantren
22 Oct 2025
oleh Humas Kemenag

Kado Hari Santri, Presiden Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren
22 Oct 2025

Dari Pesantren, Lahir Generasi Berakhlak dan Cerdas
22 Oct 2025
oleh Zakiatu Husnil Fuada Harahap

Moderasi Beragama: Mengembalikan Cara Beragama ke Jantung Ajaran
22 Oct 2025
oleh Zakiatu Husnil Fuada Harahap