Berita
KANG AGUS: Implementasikan Ekoteologi BDK Bandung
Penulis
 
            Bandung (BMBPSDM)---Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung terus berkomitmen menciptakan lingkungan yang hijau dan berkelanjutan sebagai implementasi ekoteologi. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan penanaman pohon dalam program Eco Campus bertema KANG AGUS.
KANG AGUS sendiri merupakan akronim dari lingkungan yang subur makmur dan bermanfaat (Kawasan Gemah), indah dan menyegarkan (Asri), mengedepankan gotong royong (Guyub), berkualitas (Unggul), serta bersih dan bebas polusi (Sehat). Program ini menggambarkan cita-cita besar serta identitas baru untuk lingkungan BDK Bandung.
Kepala BDK Bandung, Agus Nasihatul Ahyar mengatakan kegiatan penanaman pohon tidak hanya menjadi simbol penghijauan, tetapi juga bagian dari upaya jangka panjang BDK Bandung dalam mewujudkan kawasan belajar yang sehat, asri, dan nyaman.
“Dengan melibatkan seluruh pegawai, BDK Bandung ingin membangun budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan,” ungkap Agus di Bandung, Selasa (17/6/2025).
Selain itu, Agus menilai penanaman pohon tidak hanya mempercantik lingkungan, tapi juga menjadi simbol investasi jangka panjang untuk masa depan bumi. Sebab setiap pohon yang tumbuh akan menjadi penyumbang oksigen, penyerap karbondioksida, serta pelindung dari polusi dan bencana lingkungan.
“Dengan menanam pohon, kita bukan hanya menanam batang dan daun, tetapi menanam harapan untuk generasi yang akan datang. Ini adalah warisan kebaikan yang akan terus hidup,” imbuh Agus.
Agus juga berujar bahwa penanaman pohon lebih dari sekadar gerakan penghijauan. Menurut dia, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata tanggung jawab moral dan spiritual terhadap alam semesta.
“Melalui pendekatan ekoteologi, penanaman pohon ini bukan hanya bentuk pelestarian alam, tetapi juga menjadi bagian dari ibadah sosial. Menjaga lingkungan berarti menjaga titipan Tuhan, dan setiap tindakan kecil yang dilakukan hari ini akan menjadi warisan kebaikan bagi masa depan,” tutur Agus.
Sebagai bentuk aksi nyata untuk perubahan, program ini diharapkan tidak berhenti pada kegiatan penanaman saja, tetapi juga berlanjut dengan aksi-aksi nyata lainnya, seperti pengelolaan sampah, pembuatan taman hijau, pemanfaatan air hujan, serta edukasi lingkungan bagi seluruh civitas BDK Bandung dan masyarakat sekitar.
Melalui semangat KANG AGUS, BDK Bandung menegaskan komitmennya menjadi lembaga yang tidak hanya mencetak sumber daya manusia unggul, tetapi juga menjadi pionir dalam membangun kawasan ramah lingkungan di lingkungan pendidikan keagamaan.
“BDK Bandung ingin menjadi pionir di lingkungan lembaga pendidikan dan pelatihan keagamaan dalam menerapkan prinsip eco campus, tidak hanya sebagai slogan, tetapi sebagai gaya hidup bersama,” katanya.
Editor: Rizki Dewi Ayu/Dewi Indah Ayu
Fotografer: Shinta
Terkini
 
                                    Kepala BMBPSDM Tekankan Pentingnya Integritas dan Nilai Pengabdian dalam Pelatihan ASN
31 Oct 2025
Berita
 
                                    Santri Dituntut Jadi Inovator Digital: Transformasi Kitab Kuning Menjadi Konten Inspiratif
30 Oct 2025
Berita
 
                                    Indeks Literasi Kitab Suci 2025: Potret Layanan Keagamaan Berdampak
29 Oct 2025
Berita
 
                                    Data Jadi Basis Kebijakan, Skor Indeks Keberagamaan Mahasiswa PTKI 88,40
29 Oct 2025
Berita
 
                                    Apa Makna di Balik Transformasi Balai Litbang Agama?
29 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya
 
                                Kepala BMBPSDM Tekankan Pentingnya Integritas dan Nilai Pengabdian dalam Pelatihan ASN
31 Oct 2025
 
                                Santri Dituntut Jadi Inovator Digital: Transformasi Kitab Kuning Menjadi Konten Inspiratif
30 Oct 2025
oleh Halimah Dwi Putri
 
                                Indeks Literasi Kitab Suci 2025: Potret Layanan Keagamaan Berdampak
29 Oct 2025
oleh Dewi Ayu Indah Diantiningrum
 
                                Data Jadi Basis Kebijakan, Skor Indeks Keberagamaan Mahasiswa PTKI 88,40
29 Oct 2025
oleh Ali Musthofa Asrori
 
                                Apa Makna di Balik Transformasi Balai Litbang Agama?
29 Oct 2025
oleh Bayu Muhardianto
