Berita
Bedah Buku Berislam dengan Cinta: Islam sebagai Oase di Tengah Konflik
Penulis
Jakarta (BMBPSDM)---Agama sering dijadikan alasan untuk memulai kebencian, permusuhan, hingga teror. Oleh karena itu, diperlukan gagasan tentang agama yang dipenuhi cinta.
Hal tersebut diungkap oleh Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Ahmad Zainul Hamdi, dalam bedah buku Berislam dengan Cinta karya Aksin Wijaya yang digelar Perpustakaan Kementerian Agama RI.
Ahmad Inung --sapaan akrabnya-- mengatakan, buku tersebut menjadi oase di tengah wajah agama yang kerap ditarik ke arah konflik. “Saya merekomendasikan buku ini untuk dibedah karena merupakan salah satu karya awal yang menyambut gagasan Pak Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang terus-menerus menggelorakan cinta,” ujarnya melalui Zoom Meeting pada Kamis (2/10/2025).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa cinta memiliki akar dalam doktrin keagamaan dan menjadi dasar penting dalam menjalani Islam dengan cinta. “Buku ini memberi kita cara pandang filosofis tentang bagaimana berislam dengan cinta, karena berislam tanpa cinta itu tidak bisa dibayangkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator Perpustakaan Kemenag, Hariyah, mengatakan diskusi ini dipilih karena relevansinya dengan kebutuhan masyarakat akan narasi agama yang meneduhkan. “Buku Berislam dengan Cinta itu mengajak kita untuk melihat secara filosofis, melihat secara realitas, kemudian praktik terbaik seperti apa bahwa Islam itu penuh dengan cinta,” ujarnya.
Penulis buku sekaligus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo, Aksin Wijaya, mengungkapkan bahwa karya ini lahir saat Menteri Agama mempromosikan Islam cinta dan ekoteologi. Ia menulis buku ini dalam waktu dua bulan tiga hari dengan latar kegelisahan atas konflik bernuansa agama.
“Saya berhipotesis, orang-orang yang senang berkonflik karena perbedaan pemahaman keagamaan bisa diselesaikan dengan dua pemikiran, yaitu moderasi beragama atau gagasan Islam cinta. Sebab, manusia adalah makhluk beragama yang membutuhkan cinta, dan Islam bisa menjadi solusi terhadap kekerasan itu,” jelas Aksin.
Kegiatan tersebut turut menghadirkan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Abdul Jamil Wahab sebagai pembedah buku, dan peneliti BRIN Siti Muawanah sebagai moderator. Hadir pula seratusan peserta dari berbagai instansi yang mengikuti bedah buku secara daring.
Editor: Barjah
Fotografer: Rizki Dewi Ayu
Terkini
BMBPSDM Kemenag Siapkan Instrumen untuk Indeks Layanan Keagamaan 2025, Ini Fokus Utamanya
18 Nov 2025
Berita
Guru: Kuota vs Kualitas
18 Nov 2025
Opini
Tiga Penyebab Hilangnya Nilai-Nilai Kemanusiaan
18 Nov 2025
Berita
Tubuh dan Bumi Sama-Sama Dititipkan, Apa Maksudnya?
18 Nov 2025
Berita
Puluhan Dosen Muda UIN Malang Antusias Ikuti TOT Moderasi Beragama
17 Nov 2025
Berita
Berita Lainnya
BMBPSDM Kemenag Siapkan Instrumen untuk Indeks Layanan Keagamaan 2025, Ini Fokus Utamanya
18 Nov 2025
oleh Rizki Dewi Ayu
Tiga Penyebab Hilangnya Nilai-Nilai Kemanusiaan
18 Nov 2025
oleh Barjah
Tubuh dan Bumi Sama-Sama Dititipkan, Apa Maksudnya?
18 Nov 2025
oleh Barjah
Puluhan Dosen Muda UIN Malang Antusias Ikuti TOT Moderasi Beragama
17 Nov 2025
oleh Barjah
MOOC Pintar Lampaui Target Nasional: 1.304.546 Peserta Telah Belajar Sepanjang 2025
16 Nov 2025