Memuat...

BMBPSDM Kementerian Agama RI

Memuat halaman...

Layanan Disabilitas

Ukuran Teks

Kontras

Pembaca Teks

Berita

Guru Madrasah Siap Menghadapi Era Digital atau Tertinggal?

Rabu, 08 Oktober 2025
Guru Madrasah Siap Menghadapi Era Digital atau Tertinggal?
Seminar Hasil Evaluasi Kompetensi Literasi Digital Guru Madrasah di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Jakarta (BMBPSDM)--- Literasi digital menjadi sangat penting bagi guru di era digital saat ini karena memungkinkan mereka untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, meningkatkan kualitas pengajaran, dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan abad ke-21. Dengan literasi digital yang baik, guru dapat memanfaatkan berbagai sumber daya digital untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik, serta membantu siswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di era digital.

Kementerian Agama melalui Pusat Strategi Kebijakan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Pustrajak Penda) Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) kembali melakukan Evaluasi Kompetensi Literasi Digital Guru Madrasah. 

Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi profil kompetensi literasi digital guru madrasah di Indonesia serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Dengan pemetaan yang tepat, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga bagi Kementerian Agama dan pemangku kepentingan lainnya dalam merancang program penguatan kapasitas guru yang berbasis pada data dan kebutuhan nyata.

Kepala BMBPSDM Kementerian Agama, Muhammad Ali Ramdhani, menyatakan bahwa ada lima literasi yang harus dimiliki oleh guru madrasah yaitu literasi baca, literasi sains, literasi numerik, literasi keuangan dan literasi digital. 

“Ruang digital ini merupakan salah satu produk dari perkembangan zaman, dan ketika kita menghadapi masalah, yang pertama kita ajak diskusi adalah Chat GPT, Gemini, dan Artificial Intelligence (AI) lainnya,” ujar Kaban Dhani saat memberikan arahannya pada kegiatan Seminar Hasil Evaluasi Kompetensi Literasi Digital Guru Madrasah di Jakarta, Rabu (8/10/2025). 

Selain itu, Kaban Dhani juga menegaskan bahwa produk dari Evaluasi Kompetensi Literasi Digital Guru Madrasah ini harus menghasilkan sebuah produk yang mengajarkan siswa-siswi kita tentang computational thinking pada tingkat yang lebih mendasar. 

“Siswa-siswi madrasah hanya butuh waktu pelatihan enam bulan untuk menjadi juara internasional. Artinya bahwa orang Indonesia mempunyai kemampuan yang kuat jika didukung oleh sebuah ekosistem pendidikan yang kuat,” tegasnya. 

Baca Juga: Revolusi SDM di Era Digital: Bagaimana Kemenag Menghadapi Tantangan?

Sementara itu, Kepala Pustrajak Penda, Rohmat Mulyana Sapdi, mengungkapkan bahwa evaluasi ini ingin melihat kompetensi literasi digital guru berada pada tahap mana. 

“Evaluasi ini dilaksanakan dengan sampel 7.311 guru pada 31 provinsi, pendekatan yang digunakan kuantitatif, kemudian dilakukan pendalaman kualitatif terhadap 168 guru dan kepala madrasah,” imbuhnya. 

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pustrajak Penda, BMBPSDM serta tamu undangan lainnya.


Editor: Barjah

Fotografer: Sri Hendriani