Memuat...

BMBPSDM Kementerian Agama RI

Memuat halaman...

Layanan Disabilitas

Ukuran Teks

Kontras

Pembaca Teks

Berita

Lindungi Generasi Muda dari Paham Ekstrem, Moderasi Beragama Jadi Jawaban

Jumat, 14 November 2025
Lindungi Generasi Muda dari Paham Ekstrem, Moderasi Beragama Jadi Jawaban
Sekretaris BMBPSDM Ahmad Zainul Hamdi saat memberikan pembekalan khusus tentang penguatan moderasi beragama kepada ratusan mahasiswa Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa sebelum diterjunkan ke lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Denpasar, K

Denpasar (BMBPSDM)---Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, Ahmad Zainul Hamdi, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dan komitmen kebangsaan. Menurutnya, Indonesia merupakan bangsa yang religius dan majemuk, namun bukan negara agama.

 

“Kemerdekaan beragama dijamin oleh konstitusi, tantangannya adalah memastikan kebebasan itu berjalan beriringan dengan persatuan,” ujarnya.

 

Hal tersebut dikemukakan Sesban Inung --sapaan akrabnya-- saat memberikan pembekalan khusus tentang penguatan moderasi beragama kepada ratusan mahasiswa Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa sebelum diterjunkan ke lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Denpasar, Kamis (13/11/2025).

 

Lebih jauh, Inung memaparkan data demografi penduduk Indonesia semester I tahun 2024 yang mencapai 282,4 juta jiwa, dengan 87,08 persen beragama Islam. Menurutnya, Indonesia kini tengah memasuki era bonus demografi, di mana generasi milenial dan Gen Z menjadi kelompok produktif terbesar. Generasi ini dikenal melek teknologi, religius, dan modern, namun juga menghadapi risiko terpapar paham ekstrem.

 

Sepanjang 2024, kata Inung, tercatat 23 kasus pelanggaran terhadap kebebasan beragama. Riset Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tahun 2023 juga menunjukkan bahwa kelompok usia muda 11–26 tahun menjadi segmen paling rentan terhadap paparan radikalisme di dunia maya, dengan 2.670 konten intoleransi dan terorisme teridentifikasi sepanjang tahun itu.

 

Sesban Inung menegaskan bahwa mahasiswa KKN memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai toleransi di masyarakat. “Mahasiswa adalah duta perdamaian yang membawa pesan bahwa beragama tidak boleh ekstrem. Moderasi beragama adalah cara pandang yang mengambil jalan tengah dan tetap sejalan dengan komitmen kebangsaan,” tuturnya.

 

Menurut Inung, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas mahasiswa sebagai agen harmoni di tengah keberagaman Indonesia. Kesadaran beragama yang moderat bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menjaga persatuan bangsa.

 

Mengakhiri paparannya, Sesban Inung berpesan agar generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga arif dalam beragama. Dalam suasana masyarakat yang makin beragam, sikap moderat adalah kunci menjaga Indonesia tetap damai dan bersatu.

 

 


Editor: Abas

Fotografer: -