Berita
Lindungi Generasi Muda dari Paham Ekstrem, Moderasi Beragama Jadi Jawaban
Penulis
Denpasar (BMBPSDM)---Sekretaris Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, Ahmad Zainul Hamdi, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dan komitmen kebangsaan. Menurutnya, Indonesia merupakan bangsa yang religius dan majemuk, namun bukan negara agama.
“Kemerdekaan beragama dijamin oleh konstitusi, tantangannya adalah memastikan kebebasan itu berjalan beriringan dengan persatuan,” ujarnya.
Hal tersebut dikemukakan Sesban Inung --sapaan akrabnya-- saat memberikan pembekalan khusus tentang penguatan moderasi beragama kepada ratusan mahasiswa Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa sebelum diterjunkan ke lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Denpasar, Kamis (13/11/2025).
Lebih jauh, Inung memaparkan data demografi penduduk Indonesia semester I tahun 2024 yang mencapai 282,4 juta jiwa, dengan 87,08 persen beragama Islam. Menurutnya, Indonesia kini tengah memasuki era bonus demografi, di mana generasi milenial dan Gen Z menjadi kelompok produktif terbesar. Generasi ini dikenal melek teknologi, religius, dan modern, namun juga menghadapi risiko terpapar paham ekstrem.
Sepanjang 2024, kata Inung, tercatat 23 kasus pelanggaran terhadap kebebasan beragama. Riset Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tahun 2023 juga menunjukkan bahwa kelompok usia muda 11–26 tahun menjadi segmen paling rentan terhadap paparan radikalisme di dunia maya, dengan 2.670 konten intoleransi dan terorisme teridentifikasi sepanjang tahun itu.
Sesban Inung menegaskan bahwa mahasiswa KKN memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai toleransi di masyarakat. “Mahasiswa adalah duta perdamaian yang membawa pesan bahwa beragama tidak boleh ekstrem. Moderasi beragama adalah cara pandang yang mengambil jalan tengah dan tetap sejalan dengan komitmen kebangsaan,” tuturnya.
Menurut Inung, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas mahasiswa sebagai agen harmoni di tengah keberagaman Indonesia. Kesadaran beragama yang moderat bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menjaga persatuan bangsa.
Mengakhiri paparannya, Sesban Inung berpesan agar generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga arif dalam beragama. Dalam suasana masyarakat yang makin beragam, sikap moderat adalah kunci menjaga Indonesia tetap damai dan bersatu.
Editor: Abas
Fotografer: -
Terkini
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
Berita
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
15 Nov 2025
Berita
Di Hadapan Mahasiswa Lintas Agama, Kaban Dhani Serukan Pesan Moderasi Beragama
15 Nov 2025
Berita
Kolaborasi Pusbangkom, IZI, dan LSP Kemenag Wujudkan Lembaga Zakat yang Akuntabel
14 Nov 2025
Berita
Ancaman Iklim Ekstrem terhadap Kelayakan Ibadah Haji: Perlunya Regulasi Usia dan Layanan Lansia yang Adaptif
14 Nov 2025
Opini
Berita Lainnya
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
oleh Bayu Muhardianto
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
15 Nov 2025
oleh Bayu Muhardianto
Di Hadapan Mahasiswa Lintas Agama, Kaban Dhani Serukan Pesan Moderasi Beragama
15 Nov 2025
Kolaborasi Pusbangkom, IZI, dan LSP Kemenag Wujudkan Lembaga Zakat yang Akuntabel
14 Nov 2025
oleh Yanti Mentari
BMBPSDM Luncurkan 3 Buku Strategis: Peta Jalan Moderasi Beragama 2025-2029, Ekoteologi, dan Trilogi Kerukunan Jilid II
14 Nov 2025
oleh Nurlaila Azzahro