Berita
Pustrajak PBA Mantapkan Draf Akhir Buku Ekoteologi Kementerian Agama
Penulis
Jakarta (BMBPSDM)---Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan Bidang Agama (Pustrajak PBA) Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) kembali melaksanakan Uji Publik Penulisan Buku Ekoteologi Kementerian Agama RI. Pada tahap kedua ini, menghadirkan para pakar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) perguruan tinggi, Penasihat Ahli Menteri Agama, serta Koordinator Green Faith Indonesia.
Dalam arahannya, Plt. Kepala Pustrajak PBA, Rohmat Mulyana Sapdi menyebutkan bahwa tahap ini memasuki penghujung pengerjaan. Ia berharap tidak ada lagi perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan.
“Pekerjaan penyusunan buku ini memerlukan perjuangan yang luar biasa. Saya mengapresiasi tim yang sudah menuangkan pikirannya dalam bentuk tulisan buku Ekoteologi,” ucarnya di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Menurut Rohmat, secara konseptual ekoteologi itu memuat isu strategis dan langkah-langkah yang harus dilakukan terkait kebijakan dalam wilayah praksis, sampai pada roadmap-nya yang lengkap.

Sementara itu, Penasihat Menteri Agama, Budhy Munawar Rahman, dalam paparannya menyebutkan bahwa meskipun draf buku Ekoteologi ini belum final. Ia meyakini penyusunannya sudah sampai pada tahap penyelarasan akhir.
“Pemikiran awal dalam Peta Jalan Ekoteologi ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran bahwa manusia dan bumi memerlukan sinergi antara kesadaran spiritual, pengetahuan ilmiah, dan aksi nyata yang berpihak pada kelestarian lingkungan,” tegas Budhy.
Menurut Budhy, buku ini menjadi kebijakan ekoteologi bersifat transformatif, bukan sekadar pembelajaran ekoteologi di kampus atau aktivitas lingkungan di pesantren. “Buku ini berupaya meramu panduan yang memadukan iman, ilmu, dan amal -tiga kata kunci penting dalam membangun panduan ekoteologi,” terangnya.
“Pendekatan yang digunakan dimulai dari permasalahan, mengikuti pendekatan teologi sosial. Ekoteologi transformatif ini diarahkan untuk melahirkan pola hidup dan kebijakan yang berpihak pada keberlanjutan,” sambungnya.
Baca Juga: Buku Ekoteologi Kemenag Ditargetkan Rampung Oktober 2025
Langkah-langkahnya antara lain mengembangkan liturgi, ritual, atau upacara keagamaan yang menegaskan kepedulian terhadap lingkungan, mendorong kebijakan publik berbasis etika ekologis, serta membentuk komunitas lintas agama yang peduli pada kelestarian bumi.
Mengakhiri paparannya, Budhy kembali menegaskan bahwa peta jalan yang diuraikan dalam buku Ekoteologi dapat menjadi kompas bagi seluruh pemangku kepentingan keagamaan di Indonesia untuk bergerak bersama dalam menjaga bumi.
Editor: Barjah
Fotografer: -
Terkini
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
Berita
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
15 Nov 2025
Berita
Kolaborasi Pusbangkom, IZI, dan LSP Kemenag Wujudkan Lembaga Zakat yang Akuntabel
14 Nov 2025
Berita
Lindungi Generasi Muda dari Paham Ekstrem, Moderasi Beragama Jadi Jawaban
14 Nov 2025
Berita
Ancaman Iklim Ekstrem terhadap Kelayakan Ibadah Haji: Perlunya Regulasi Usia dan Layanan Lansia yang Adaptif
14 Nov 2025
Opini
Berita Lainnya
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
oleh Bayu Muhardianto
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
15 Nov 2025
oleh Bayu Muhardianto
Kolaborasi Pusbangkom, IZI, dan LSP Kemenag Wujudkan Lembaga Zakat yang Akuntabel
14 Nov 2025
oleh Yanti Mentari
Lindungi Generasi Muda dari Paham Ekstrem, Moderasi Beragama Jadi Jawaban
14 Nov 2025
oleh Jafar Shodiq
BMBPSDM Luncurkan 3 Buku Strategis: Peta Jalan Moderasi Beragama 2025-2029, Ekoteologi, dan Trilogi Kerukunan Jilid II
14 Nov 2025
oleh Nurlaila Azzahro