Tidak Hanya IQ dan EQ, 5 Kecerdasan Ini Penting Bagi Insan Kamil

Bandung (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Muhammad Ali Ramdhani, menegaskan bahwa pendidikan merupakan proses yang terencana untuk membentuk manusia seutuhnya. Menurut Kaban, pendidikan harus mampu mengubah perilaku, keterampilan, dan pengetahuan untuk melahirkan insan kamil.

"Maka dengan itu, pengenalan terhadap nilai-nilai kemanusiaan merupakan hal penting, sebab berbicara tentang pendidikan pada dasarnya adalah memanusiakan manusia,” ujar Kaban Dhani dalam Seminar Pengembangan Kurikulum Pendidikan Rahmatan Lil'Alamin di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Selasa (7/10/2025).

Lebih lanjut, Kaban Dhani menyampaikan bahwa manusia memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai hamba Tuhan dan khalifah di muka bumi. "Dengan dua fungsi tersebut, produk pendidikan yang berbasis rahmatan lil alamin harus menekankan tiga H, behavior from head, behavior from heart, dan behavior from hand,” ucapnya.

Selain itu, dalam paparannya, Kaban juga menjelaskan berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki manusia. “Daniel Goleman membagi kecerdasan menjadi dua, yaitu intellectual quotient dan emotional quotient, yang kemudian berkembang lagi menjadi physical quotient, social quotient, dan spiritual quotient,” ungkapnya.

Menurutnya, kecerdasan intelektual bukan hanya soal kemampuan mengingat atau berhitung cepat, tetapi kemampuan memahami hukum sebab-akibat. “Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang menata hati dan mengharmonikan kalbu agar selaras secara dinamis dengan nilai-nilai kebaikan,” ujar Kaban.

Lebih lanjut, Kaban Dhani menambahkan pentingnya kecerdasan fisik sebab tubuh merupakan satu-satunya tempat menitipkan kebahagiaan dan ibadah. Selanjutnya terdapat juga kecerdasan sosial yang merupakan kemampuan dalam menjalin relasi baik dengan sesama manusia.

Baca Juga: Lima Kecerdasan Manusia, Kunci Membangun SDM

Jenis kecerdasan selanjutnya yang merupakan bagian penting dari seluruh kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual. “Semua kecerdasan akan sia-sia tanpa spiritualitas, sebab dengan kecerdasan ini orang bukan hanya memahami agamanya, tetapi juga mengimplementasikan ajaran agama dalam perilaku yang nyata," ujarnya.

Menutup paparannya, Kaban Dhani berharap kesadaran spiritual ini tidak berhenti pada tataran pemikiran, tetapi diwujudkan dalam perilaku nyata. “Orang yang beragama sejati tidak hanya tahu dan terampil, tetapi juga berperilaku sesuai dengan nilai yang ia imani,” pungkasnya.