Berita
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
Penulis
Jakarta (BMBPSDM)---Kementerian Agama RI terus menggaungkan pentingnya ekoteologi sebagai langkah nyata menghadapi persoalan perubahan iklim yang menjadi isu global. Peluncuran tiga buku strategis—Ekoteologi: Menguatkan Iman, Merawat Lingkungan, Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama 2025–2029, dan Trilogi Kerukunan Jilid II—menunjukkan komitmen kuat Kemenag dalam menyatukan nilai-nilai agama dengan upaya menjaga lingkungan.
Dewan Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Victor Rembeth, turut mengapresiasi langkah Kemenag. Ia mengungkapkan bahwa tingkat bencana tertinggi di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh perubahan iklim. Menurutnya, kondisi tersebut membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang kuat untuk dapat diatasi secara komprehensif.
“Diperlukan kerja sama lintas agama dalam upaya-upaya kemanusiaan. Oleh karenanya, lembaga-lembaga kemanusiaan berbasis agama sangat perlu untuk bisa bekerja bersama, berkoordinasi,” jelas Victor usai menghadiri peluncuran buku di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Baca Juga: Menag Dorong Penguatan Ekoteologi: Alam Bukan Objek, Tapi Partner Manusia
Ia menambahkan, Ekoteologi penting untuk memberikan pemahaman bahwa bencana tidak semata-mata dipandang sebagai azab atau musibah, tetapi sebagai pembelajaran bersama agar upaya pencegahan dapat dilakukan.
“Bencana bisa dikurangi, risiko bencana bisa dikurangi, ekoteologis adalah salah satu perspektif yang bisa masuk dalam pengurangan risiko bencana. Kebersamaan umat beragama memperkuat kemampuan kapasitas manusia Indonesia untuk bisa menanggulangi bencana secara bersama,” ungkapnya.
Senada dengan Victor, pendeta Johan Kristantoro yang mewakili Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) juga menyampaikan apresiasi kepada Kemenag atas peluncuran tiga karya strategis tersebut. Ia mengungkapkan bahwa PGI dilibatkan dalam proses penyusunan buku Ekoteologi, mulai dari diskusi hingga perumusan materi.
“Mari kita bersama-sama, walaupun kita berbeda-beda agama, berbeda-beda keyakinan, berbeda-beda suku dan lain sebagainya, tapi kita bisa satu di dalam membangun negeri ini khususnya dengan memajukan moderasi beragama dan membangun ekoteologi di Indonesia,” ungkapnya.
Peluncuran buku dihadiri oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari perwakilan Kementerian dan Lembaga, pengampu forum Sekretariat Bersama Moderasi Beragama, majelis-majelis agama, organisasi keagamaan, Chief Strategy Officer (CSO) yang bergerak di bidang lingkungan, perwakilan dari berbagai satuan kerja lingkup Kementerian Agama RI, dan unsur terkait lainnya.
Editor: Rizki Dewi Ayu
Fotografer: Nova Agung Krismauf
Terkini
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
Berita
Di Hadapan Mahasiswa Lintas Agama, Kaban Dhani Serukan Pesan Moderasi Beragama
15 Nov 2025
Berita
Kolaborasi Pusbangkom, IZI, dan LSP Kemenag Wujudkan Lembaga Zakat yang Akuntabel
14 Nov 2025
Berita
Lindungi Generasi Muda dari Paham Ekstrem, Moderasi Beragama Jadi Jawaban
14 Nov 2025
Berita
Ancaman Iklim Ekstrem terhadap Kelayakan Ibadah Haji: Perlunya Regulasi Usia dan Layanan Lansia yang Adaptif
14 Nov 2025
Opini
Berita Lainnya
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
oleh Bayu Muhardianto
Di Hadapan Mahasiswa Lintas Agama, Kaban Dhani Serukan Pesan Moderasi Beragama
15 Nov 2025
Kolaborasi Pusbangkom, IZI, dan LSP Kemenag Wujudkan Lembaga Zakat yang Akuntabel
14 Nov 2025
oleh Yanti Mentari
Lindungi Generasi Muda dari Paham Ekstrem, Moderasi Beragama Jadi Jawaban
14 Nov 2025
oleh Jafar Shodiq
BMBPSDM Luncurkan 3 Buku Strategis: Peta Jalan Moderasi Beragama 2025-2029, Ekoteologi, dan Trilogi Kerukunan Jilid II
14 Nov 2025
oleh Nurlaila Azzahro