Memuat...

BMBPSDM Kementerian Agama RI

Memuat halaman...

Layanan Disabilitas

Ukuran Teks

Kontras

Pembaca Teks

Berita

Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana

Sabtu, 15 November 2025
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
Peluncuran buku Ekoteologi: Menguatkan Iman, Merawat Lingkungan, Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama 2025–2029, dan Trilogi Kerukunan Jilid II di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Kementerian Agama RI terus menggaungkan pentingnya ekoteologi sebagai langkah nyata menghadapi persoalan perubahan iklim yang menjadi isu global. Peluncuran tiga buku strategis—Ekoteologi: Menguatkan Iman, Merawat Lingkungan, Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama 2025–2029, dan Trilogi Kerukunan Jilid II—menunjukkan komitmen kuat Kemenag dalam menyatukan nilai-nilai agama dengan upaya menjaga lingkungan. 

Dewan Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Victor Rembeth, turut mengapresiasi langkah Kemenag. Ia mengungkapkan bahwa tingkat bencana tertinggi di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh perubahan iklim. Menurutnya, kondisi tersebut membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang kuat untuk dapat diatasi secara komprehensif.

“Diperlukan kerja sama lintas agama dalam upaya-upaya kemanusiaan. Oleh karenanya, lembaga-lembaga kemanusiaan berbasis agama sangat perlu untuk bisa bekerja bersama, berkoordinasi,” jelas Victor usai menghadiri peluncuran buku di Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (14/11/2025). 

Baca Juga: Menag Dorong Penguatan Ekoteologi: Alam Bukan Objek, Tapi Partner Manusia

Ia menambahkan, Ekoteologi penting untuk memberikan pemahaman bahwa bencana tidak semata-mata dipandang sebagai azab atau musibah, tetapi sebagai pembelajaran bersama agar upaya pencegahan dapat dilakukan.

“Bencana bisa dikurangi, risiko bencana bisa dikurangi, ekoteologis adalah salah satu perspektif yang bisa masuk dalam pengurangan risiko bencana. Kebersamaan umat beragama memperkuat kemampuan kapasitas manusia Indonesia untuk bisa menanggulangi bencana secara bersama,” ungkapnya.

Senada dengan Victor, pendeta Johan Kristantoro yang mewakili Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) juga menyampaikan apresiasi kepada Kemenag atas peluncuran tiga karya strategis tersebut. Ia mengungkapkan bahwa PGI dilibatkan dalam proses penyusunan buku Ekoteologi, mulai dari diskusi hingga perumusan materi.

“Mari kita bersama-sama, walaupun kita berbeda-beda agama, berbeda-beda keyakinan, berbeda-beda suku dan lain sebagainya, tapi kita bisa satu di dalam membangun negeri ini khususnya dengan memajukan moderasi beragama dan membangun ekoteologi di Indonesia,” ungkapnya. 

Baca Juga: BMBPSDM Luncurkan 3 Buku Strategis: Peta Jalan Moderasi Beragama 2025-2029, Ekoteologi, dan Trilogi Kerukunan Jilid II

Peluncuran buku dihadiri oleh sekitar 250 peserta yang terdiri dari perwakilan Kementerian dan Lembaga, pengampu forum Sekretariat Bersama Moderasi Beragama, majelis-majelis agama, organisasi keagamaan, Chief Strategy Officer (CSO) yang bergerak di bidang lingkungan, perwakilan dari berbagai satuan kerja lingkup Kementerian Agama RI, dan unsur terkait lainnya.


Editor: Rizki Dewi Ayu

Fotografer: Nova Agung Krismauf