Berita
Pentingnya Mewariskan Artefak Intelektual Lewat Metodologi Penelitian
Penulis
Jakarta (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan bahwa penelitian adalah upaya menemukan sesuatu yang relatif baru untuk memperkaya peradaban. Menurutnya, sebuah peradaban akan tumbuh dan berkembang ketika temuan-temuan tersebut menjadi ciri khas masyarakat yang beradab.
“René Descartes pernah mengatakan, omnibus dubitandum, ragukanlah segala hal. Dengan meragukan, kita bisa menemukan hal-hal baru,” ujar Kaban Dhani --sapaan akrabnya-- saat membuka Workshop Metodologi Penelitian dengan tema “Metodologi Sebagai Titik Awal Menulis Riset yang Berakar” di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Lebih lanjut Kaban Dhani menjelaskan, dalam ilmu pengetahuan terdapat tiga perspektif yang menjadi dasar pertumbuhan pengetahuan. "Pertama adalah rasional, sebuah ilmu harus dirumuskan di dalam sebuah kerangka rasional yang artinya hukum kausalitas menjadi sesuatu hal yang perlu diuji sehingga mampu menjelaskan sesuatu hal sebagai sebuah kerangka hukum," ujarnya.
Kedua, lanjut Kaban, kekuatan empiris juga penting karena mampu menjelaskan sesuatu kejadian yang belum memiliki kausalitas atau sebab-akibat. "Ketiga adalah positivisme yang pada dasarnya mempertautkan sesuatu hal yang bisa saja belum empiris dan belum juga rasional, tetapi dia memandang manfaatnya untuk kehidupan ini," tutur Kaban.

Kaban Dhani juga menyampaikan bahwa hasil riset dan pemikiran sudah sepatutnya menjadi artefak intelektual yang dapat diwariskan, sebagaimana prasasti di masa lalu yang kini tergantikan oleh tulisan ilmiah. "Kita tentu ingin memberikan sebuah manfaat dan dampak kepada masyarakat dari berbagai konsentrasi dan kontemplasi kita di bidang keilmuan, sehingga jika di masa lalu itu adalah prasasti maka artefak yang akan kita hasilkan adalah karya tulis," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Kaban Dhani berharap tidak hanya menjadi proyek perubahan yang berhenti di perpustakaan, tetapi menjadi referensi bersama untuk membangun kemajuan. “Saya mendukung penuh kegiatan ini dan berharap pelaksanaannya tidak sekadar formalitas, melainkan memberi manfaat dan dampak nyata,” tegasnya.
Dalam laporan sebelumnya, Kepala BDK Jakarta, Ali Ghozi, menyampaikan bahwa pelaksanaan workshop metodologi penelitian merupakan inisiasi dari pengembangan kompetensi terkait literasi dan karya tulis ilmiah. Melalui kegiatan yang dilakukan secara hybrid, kegiatan ini diharapkan dapat memberi impact nyata bagi peningkatan kompetensi pegawai, baik di internal BDK Jakarta maupun di unit-unit wilayah kerja BDK Jakarta.
Editor: Barjah
Fotografer: Nova Agung Krismauf
Terkini
Memaknai Kembali 32 JP: Sebuah Gerakan Menuju Fleksibilitas dan Inovasi dalam Pelatihan ASN
24 Oct 2025
Berita
UIN SGD Bandung Buka Program Magister Baru, Siap Cetak Lulusan Unggul
23 Oct 2025
Berita
Buku Ekoteologi: Mengamalkan Dharma, Menghidupkan Ecoreligiocultural
23 Oct 2025
Opini
BMBPSDM Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Para Guru dan Pengawas Lintas Agama Se-Yogyakarta
23 Oct 2025
Berita
Tak Sekadar Alat, Ini Makna Teknologi dalam Kehidupan
23 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya
Memaknai Kembali 32 JP: Sebuah Gerakan Menuju Fleksibilitas dan Inovasi dalam Pelatihan ASN
24 Oct 2025
oleh Rahmi Siregar
UIN SGD Bandung Buka Program Magister Baru, Siap Cetak Lulusan Unggul
23 Oct 2025
oleh Sri Hendriani
BMBPSDM Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Para Guru dan Pengawas Lintas Agama Se-Yogyakarta
23 Oct 2025
oleh Nova Agung Krismauf
Tak Sekadar Alat, Ini Makna Teknologi dalam Kehidupan
23 Oct 2025
oleh Barjah
Semangat Tanpa Batas, Edwinsya Buktikan Disabilitas Bukan Halangan untuk Mengabdi
22 Oct 2025