Berita
Strategi Baru Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Indonesia
Penulis
Medan (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Muhammad Ali Ramdhani menekankan pentingnya penerapan pendidikan terdiferensiasi dalam proses pembelajaran.
Menurutnya, pendidikan yang terdiferensiasi memungkinkan potensi peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan kebutuhan dan karakter masing-masing.
“Hal ini menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” ujarnya di hadapan puluhan peserta pelatihan yang diselenggarakan Balai Diklat Keagmaan (BDK) Medan melalui zoom meeting dari Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Di hadapan peserta Pelatihan Laboran Kimia, Pelatihan Laboran Biologi, dan Pelatihan Asesmen Pembelajaran Matematika, Kang Dhani --sapaan akrabnya-- juga memaparkan Delapan Asta Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025-2029 yang mengusung tagline Beragama Berdampak.
Delapan program prioritas tersebut meliputi: internalisasi ajaran agama dan kerukunan umat beragama (KUB), ekoteologi, cinta dan kemanusiaan, pendidikan unggul, ramah, dan terintegrasi, pesantren berdaya, pemberdayaan ekonomi umat, transformasi layanan haji dan halal, digitalisasi layanan keagamaan, dan e-government.

Kang Dhani berpesan kepada para peserta yang terdiri dari para guru ini untuk memberikan keteladanan bagi para siswanya. Menurutnya, terdapat tiga dosa besar dalam dunia pendidikan, yakni intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual.
“Ketiga hal tersebut tidak boleh terjadi di lingkungan pendidikan, khususnya di madrasah,” tegasnya.
"Jangan pernah melakukan perundungan. Misalnya, memanggil siswa dengan panggilan-panggilan yang tidak baik. Jangan melakukan kekerasan seksual, meskipun dari hal yang paling sederhana, serta ciptakan pendidikan yang inklusif," terangnya.
Mengakhiri pesannya, Kang Dhani mengajak kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta menjadikan perintah dan larangan dalam agama sebagai nilai dasar Kementerian Agama.
“Apa pun profesinya, baik itu guru kimia, guru biologi, ataupun guru matematika, kita harus memiliki dan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar tersebut,” pungkasnya.
Editor: Barjah dan Abas
Fotografer: -
Terkini
Memaknai Kembali 32 JP: Sebuah Gerakan Menuju Fleksibilitas dan Inovasi dalam Pelatihan ASN
24 Oct 2025
Berita
UIN SGD Bandung Buka Program Magister Baru, Siap Cetak Lulusan Unggul
23 Oct 2025
Berita
Buku Ekoteologi: Mengamalkan Dharma, Menghidupkan Ecoreligiocultural
23 Oct 2025
Opini
BMBPSDM Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Para Guru dan Pengawas Lintas Agama Se-Yogyakarta
23 Oct 2025
Berita
Tak Sekadar Alat, Ini Makna Teknologi dalam Kehidupan
23 Oct 2025
Berita
Berita Lainnya
Memaknai Kembali 32 JP: Sebuah Gerakan Menuju Fleksibilitas dan Inovasi dalam Pelatihan ASN
24 Oct 2025
oleh Rahmi Siregar
UIN SGD Bandung Buka Program Magister Baru, Siap Cetak Lulusan Unggul
23 Oct 2025
oleh Sri Hendriani
BMBPSDM Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Para Guru dan Pengawas Lintas Agama Se-Yogyakarta
23 Oct 2025
oleh Nova Agung Krismauf
Tak Sekadar Alat, Ini Makna Teknologi dalam Kehidupan
23 Oct 2025
oleh Barjah
Semangat Tanpa Batas, Edwinsya Buktikan Disabilitas Bukan Halangan untuk Mengabdi
22 Oct 2025