Opini
Kehendak Bebas: Antara Ilusi dan Kenyataan
Penulis
Jafar Shodiq
Analis Data dan Informasi pada Pusbangkom MKMB Kementerian Agama
Lamongan (BMBPSDM)---Kehendak bebas adalah kemampuan individu untuk membuat pilihan secara bebas dan mandiri tanpa dipengaruhi faktor eksternal yang tidak terhindarkan. Namun, apakah kehendak bebas itu benar-benar ada? Ataukah itu hanya ilusi?
Dalam dunia sains, ada yang berpendapat bahwa kehendak bebas itu tidak ada, seperti kata Robert Sapolsky, neurobiologi dari Stanford University. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa kehendak bebas itu ada, seperti pendapat filsuf Imanuel Kant dan psikolog William James.
Dalam Islam, konsep kehendak bebas juga menjadi perdebatan. Ada yang berpendapat bahwa kehendak bebas itu ada, seperti Qadariah, namun ada juga yang berpendapat bahwa kehendak bebas itu tidak ada, seperti Jabariah.
Namun, apapun pendapat kita tentang kehendak bebas, yang jelas adalah bahwa kita memiliki kemampuan untuk membuat pilihan. Dan pilihan itu dapat membawa kita kepada kesuksesan atau kegagalan.
Mengenal Diri Sendiri
Dalam Al-Qur'an, Surat Al-Isra' ayat 84, disebutkan bahwa "setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing". Ayat ini mengingatkan kita untuk mengenali diri sendiri, mengenali kelebihan dan kekurangan kita, serta mengenali potensi dan kemampuan kita.
Dengan mengenali diri sendiri, kita dapat membuat pilihan yang tepat, pilihan yang sesuai dengan kelebihan dan kemampuan kita. Dan dengan demikian, kita dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Selain itu, mengenali diri sendiri juga dapat membantu kita untuk tidak merasa insecure atau minder. Kita dapat mengenali keunikan dan kelebihan kita, serta mengenali bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Peran Sel Imun dalam Kehidupan
Sel imun adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan penting dalam melindungi tubuh dari serangan penyakit. Tanpa kita sadari, ada miliaran sel imun yang berjuang untuk kita setiap hari.
Menurut sebuah studi, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk membantu sel imun bekerja lebih baik adalah dengan "self compassionate". Ini terbukti membuat seseorang terhindar dari penyakit fisik karena pikiran.
Self compassion secara sederhana bisa dimaknai sebagai praktik memperlakukan diri dengan kebaikan, pemahaman, dan support. Penting untuk berbuat baik dan pengertian kepada diri sendiri, mampu menerima bahwa kesulitan dan kegagalan adalah satu hal yang manusiawi, sadar akan perasaan yang dialami tanpa menghakimi.
Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental kita, serta mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Ponorogo: Sebuah Contoh Mengenal Diri Sendiri
Ponorogo adalah sebuah daerah di Jawa Timur yang memiliki sejarah yang kaya. Nama Ponorogo sendiri berasal dari kata "Pramono" dan "Raga", yang berarti mengenali diri sendiri.
Dalam sejarah Ponorogo, ada sebuah cerita tentang bagaimana Islam masuk ke daerah tersebut. Konon, Raden Patah, seorang tokoh Islam, tidak berhasil masuk ke Ponorogo karena daerah tersebut memiliki kekuatan spiritual yang kuat.
Namun, adik Raden Patah, yang bernama Raden Makdum, berhasil masuk ke Ponorogo dengan menggunakan kesenian Reog. Dengan demikian, Islam berhasil masuk ke Ponorogo dan daerah tersebut menjadi sebuah pusat kebudayaan Islam.
Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengenali diri sendiri dan memahami kekuatan dan kelemahan kita. Dengan demikian, kita dapat membuat pilihan yang tepat dan mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Kesimpulan:
Kehendak bebas adalah kemampuan individu untuk membuat pilihan secara bebas dan mandiri. Namun, apapun pendapat kita tentang kehendak bebas, yang jelas adalah bahwa kita memiliki kemampuan untuk membuat pilihan. Dan pilihan itu dapat membawa kita kepada kesuksesan atau kegagalan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali diri sendiri, mengenali kelebihan dan kekurangan kita, serta mengenali potensi dan kemampuan kita. Dengan demikian, kita dapat membuat pilihan yang tepat, pilihan yang sesuai dengan kelebihan dan kemampuan kita.
Jadi, mari kita mulai mengenali diri sendiri hari ini. Mari kita mulai membuat pilihan yang tepat, pilihan yang sesuai dengan kelebihan dan kemampuan kita. Dengan demikian, kita dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang kita impikan.
Ingatlah, "Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing" (QS. Al-Isra': 84). Mari kita kenali pembawaan kita, mari kita kenali diri kita sendiri. Dengan demikian, kita dapat menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Editor: Dewi Ayu Indah Diantiningrum
Fotografer: -
Terkini
MOOC Pintar Lampaui Target Nasional: 1.304.546 Peserta Telah Belajar Sepanjang 2025
16 Nov 2025
Berita
Menjaga Indonesia dengan Jiwa Moderat
16 Nov 2025
Opini
Kemenag RI Buka Pelatihan Ekoteologi 2025: Wujudkan ASN Peduli Bumi dengan Perspektif Keagamaan
16 Nov 2025
Pengumuman
Ekoteologi Jadi Kerangka Baru Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Keagamaan
15 Nov 2025
Berita
Victor Rembeth: Kolaborasi Lintas Agama Penting dalam Penanggulangan Bencana
15 Nov 2025
Berita
Opini Lainnya
Menjaga Indonesia dengan Jiwa Moderat
16 Nov 2025
oleh Moch. Muhaemin
Ancaman Iklim Ekstrem terhadap Kelayakan Ibadah Haji: Perlunya Regulasi Usia dan Layanan Lansia yang Adaptif
14 Nov 2025
oleh Ardiyanto Hasugian
Analisis Singkat: Pro dan Kontra Milestone Ekoteologi Nasional (2025–2030)
13 Nov 2025
Menjadi Analis Kebijakan yang Profesional: Antara Kemampuan Teknis dan Integritas Etika
11 Nov 2025
oleh Ardiyanto Hasugian
Ekoteologi: Dari Perintah Agama Menuju Kedaulatan Ekologis
11 Nov 2025