Opini
Ibu Lastriyah: Wanita Sederhana yang Akan Purna Bakti (1 April 2025)
Penulis
Jakarta (BMBPSDM)---Awalnya, saya tidak terlalu mengenal sosok Ibu Lastriyah ketika pertama kali bertugas di Sekretariat Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama (dulu Sekretariat Badan Litbang dan Diklat). Namun, seiring berjalan waktu, sejak 2018 saat saya ditugaskan sebagai Admin SIMPEG di lingkungan BMBPSDM, saya mulai mempelajari banyak hal tentang kepegawaian. Melalui SIMPEG, saya mengenal jejak perjalanan karir para pegawai, termasuk Ibu Lastriyah. Dari sanalah saya mulai mengetahui kisah hidup beliau—seorang wanita sederhana yang mengabdi dengan penuh ketulusan.
Ibu Lastriyah lahir di Kebumen pada 5 Maret 1967 dan memulai karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekretariat Badan Litbang dan Diklat pada 1 Februari 1988. Selama puluhan tahun, beliau bekerja dengan dedikasi tinggi tanpa pernah menuntut jabatan atau posisi tertentu. Kesederhanaan dan kerendahan hatinya terlihat dari cara beliau berinteraksi dengan rekan kerja, selalu mengalah dan menghormati orang lain, bahkan kepada mereka yang lebih muda sekalipun. Sikapnya yang tanpa pamrih ini menjadi teladan bagi banyak orang.
Salah satu hal yang paling menginspirasi dari Ibu Lastriyah adalah sikapnya yang ikhlas menerima setiap mutasi atau rolling pegawai tanpa mengeluh. Dalam dunia birokrasi, mutasi atau rolling seringkali menimbulkan pertanyaan atau bahkan ketidakpuasan, namun beliau menerimanya dengan lapang dada. Jarang ditemui pegawai yang begitu rela ditempatkan di mana pun tanpa mempertanyakan keputusan atasan. Ketulusan dan kesabarannya dalam menjalani setiap tugas menjadi bukti komitmennya untuk mengabdi pada negara.
Karakter Ibu Lastriyah layak menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama generasi muda ASN, untuk terus bekerja dengan hati yang tulus. Beliau membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari jabatan atau pencapaian materi, tetapi dari bagaimana kita memberi manfaat bagi orang lain dan bangsa ini. Semangat pengabdiannya yang tanpa pamrih patut kita teladani sebagai bentuk kecintaan pada profesi kita sebagai ASN dan negara.
Kini, saat Ibu Lastriyah memasuki masa purnabakti, kami mengucapkan SELAMAT MEMASUKI MASA PURNA BAKTI. Terima kasih atas keteladanan, kesabaran, dan kerendahan hati yang telah ditunjukkan selama ini. Kami dari Tim Kerja Pengembangan Karir Pegawai dan Kinerja ASN (PKP dan KASN) memohon maaf jika dalam pelayanan, baik dalam pengembangan karir maupun proses pensiun, terdapat kekurangan. Semoga hari hari kedepan Ibu Lastriyah sekeluarga dipenuhi kebahagiaan. Amin.
Editor: Dewi Ayu Indah Diantiningrum
Fotografer: -
Terkini
UIN SGD Bandung Buka Program Magister Baru, Siap Cetak Lulusan Unggul
23 Oct 2025
Berita
Buku Ekoteologi: Mengamalkan Dharma, Menghidupkan Ecoreligiocultural
23 Oct 2025
Opini
BMBPSDM Ingatkan Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Para Guru dan Pengawas Lintas Agama Se-Yogyakarta
23 Oct 2025
Berita
Tak Sekadar Alat, Ini Makna Teknologi dalam Kehidupan
23 Oct 2025
Berita
Semangat Tanpa Batas, Edwinsya Buktikan Disabilitas Bukan Halangan untuk Mengabdi
22 Oct 2025
Berita
Opini Lainnya
Buku Ekoteologi: Mengamalkan Dharma, Menghidupkan Ecoreligiocultural
23 Oct 2025
Langit Berbahasa, Langit Bercerita
22 Oct 2025
oleh Jafar Shodiq
Apologet terhadap Narasi Tunggal tentang Pesantren: Melihat dari Sejarah Kaya Kyai, Santri, dan Tradisi Asrama di Indonesia
22 Oct 2025
Menyambut Buku Ekoteologi: Merangkul Spiritualitas Interbeing Manusia dan Alam
22 Oct 2025
oleh Dewi Ayu Indah Diantiningrum
Ketika Pesantren Disalahpahami: Tafsir Tunggal di Era Digital
21 Oct 2025
oleh Firman Nugraha